Selama 2018, BNN Riau Bekuk 53 Pengedar Narkoba, Sita 19,7 Kg Sabu & 5.012 Ekstasi
Selama tahun 2018, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau menangkap 53 orang dengan barang bukti 19,7 kilogram sabu-sabu, 5.012 butir pil ekstasi serta 6 kilogram ganja.
Selama tahun 2018, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau menangkap 53 orang pengedar narkoba dengan barang bukti 19,7 kilogram sabu-sabu, 5.012 butir pil ekstasi serta 6 kilogram ganja. Pengungkapan ini meningkat dari tahun sebelumnya.
"Jumlah itu contoh kecil peredaran gelap narkotika yang berhasil diungkap. Dapat dibayangkan yang belum terungkap, pasti lebih banyak lagi," kata Kepala BNNP Riau, Brigjen Wahyu Hidayat Senin (31/12).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
Dibanding tahun sebelumnya, kata Wahyu, pengungkapan kasus narkoba jenis sabu-sabu mengalami peningkatan hingga hampir 400 persen.
Pada 2017 lalu, kasus narkoba jenis sabu yang berhasil diungkap hanya sebanyak 5,1 kilogram dan tahun ini mencapai 19,7 kilogram.
"Ekstasi juga meningkat, tahun lalu hanya 1.635 butir, tahun ini mencapai 5.012 butir. Sedangkan ganja, tahun lalu hanya 628,97 gram, dan tahun ini meningkat jadi 6 kilogram," kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan kasus peredaran gelap narkoba di Provinsi Riau masih menjadi masalah besar. Sinergi seluruh pihak baik BNN dengan Polri, TNI hingga masyarakat dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba di Riau.
Menurutnya, Riau merupakan wilayah transit favorit peredaran narkoba dari negera luar. Indeks penyalahgunaan narkoba di Riau masih sangat tinggi. Hasil penelitian Puslitdatin BNN bersama dengan Universitas Indonesia, Riau menduduki ranking ke 9 dari 33 Provinsi se Indonesia dalam tingkat prevalensi penyalahgunaan narkoba.
"Pada 2017 data prevalensi penyalahguna narkotika usia 10-59 tahun di Riau sebesar 1,87 persen dari jumlah populasi empat juta lebih penduduk Riau," ujarnya.
Baca juga:
Peredaran 124 Kg Ganja untuk Tahun Baru Digagalkan Polisi, 4 Orang Diciduk
Polisi Gagalkan Pesta Sabu 12 Kg untuk Tahun Baru di Banjarmasin
Artis Lolos Bawa Kokain Lewat Bandara, BNN Minta Percanggih Alat Detektor
Ungkap Ribuan Kasus Narkoba, Polda Metro Klaim Selamatkan 14 Juta Jiwa
Jelang Pergantian Tahun, Polresta Kediri Razia 10 Tempat Hiburan Malam