Selametan Nusantara PCNU, barokah dana desa dan tradisi wayang
Pemerintah akan terus fokus untuk meningkatkan pembangunan di desa-desa sesuai dengan Nawa Cita Presiden.
Disela-sela kesibukannya, Menteri Desa Marwan Jafar turut serta menghadiri acara Selametan Nusantara dan Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Harlah ke-93 Nahdlatul Ulama yang bertajuk 'Satrio Pinilih' di Terminal Bus Magetan, Sabtu (16/4) kemarin. Wayangan yang sangat kental dengan pesan kearifan lokal ini pun berlangsung cukup meriah dan dihadiri ratusan penikmat seni wayang kulit.
Hadir juga dalam acara ini diantaranya Bupati Magetan Sumantri, Ketua DPRD Prov Jawa Timur H A Halim Iskandar, Ketua PCNU Magetan, Ketua DPC PKB Magetan, beserta jajaran Muspida Kab. Magetan. Bupati Magetan Sumantri dalam sambutannya mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung adanya program dana desa yang sejauh ini sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di 235 desa yang mayoritas masyarakatnya adalah orang NU.
"Dana desa juga turut mengakselerasi pembangunan desa khususnya desa-desa di Kab. Magetan dengan beragam bentuk programnya sebagaimana amanat UU Desa No 6 Tahun 2014," kata Sumantri disambut meriah penonton yang hadir.
Sementara, Menteri Marwan dalam pidatonya menyampaikan uraian tentang dana desa yang tiap tahun akan terus meningkat. Tahun 2015 pemerintah sudah mengalokasikan sebesar 300 juta untuk masing-masing desa, dan tahun ini akan naik 100 persen kurang lebih 700 juta.
Menurutnya, pemerintah akan terus fokus untuk meningkatkan pembangunan di desa-desa sesuai dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo. "Saya mengimbau agar para Kepala Desa ikuti Menterinya jangan ikut yang lain," Ujar Marwan yang juga ketua LPPNU ini.
Menteri Marwan menjelaskan, prioritas pembangunan desa sesuai Permendes No 21 tahun 2015 adalah, pembangunan infrastruktur desa, yang kedua pemberdayaan masyarakat, ketiga pelayanan sosial dasar kesehatan dan yang keempat membangun Bumdes, koperasi desa, serta pasar desa.
Selametan Nusantara kali ini merupakan salah satu rangkaian acara puncak dalam rangka harlah Nahdlatul Ulama yang ke-93. Tampak Dalang ki Alex Budi Sabdo Utomo membawa penonton seakan larut dalam cerita berkisah tentang 'satrio pinilih' yang berarti seseorang yang akan dipilih orang banyak, karena tindak tanduknya benar dan tepat untuk kepentingan rakyat.