Sempat 5 Jam Tidak Terurus di RSUD Rujukan, Jurnalis Otomotif Meninggal Dunia
Jurnalis otomotif senior Willy Dreeskandar meninggal dunia, karena mengalami sakit dan tidak terurus selama lima jam di RSUD Tangerang. Pria yang akrab dengan inisial F-16 ini meninggal dunia Kamis (26/3) pagi.
Jurnalis otomotif senior Willy Dreeskandar meninggal dunia, karena mengalami sakit dan tidak terurus selama lima jam di RSUD Tangerang. Pria yang akrab dengan inisial F-16 ini meninggal dunia Kamis (26/3) pagi.
Meski telah dirawat di rumah sakit swasta Eka Jaya Hospital, nyawa Willy tidak bisa diselamatkan. Sebelumnya, Willy menyampaikan keluh kesahnya melalui Twitter pribadinya.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Apa keunikan dari Pantai Wartawan? Selain namanya yang unik, Pantai Wartawan menyajikan pemandangan pantai yang begitu indah, dipadukan dengan warna biru air laut menjadi kombinasi yang pas untuk menghabiskan akhir pekan.
-
Dimana letak Pantai Wartawan? Letaknya berada di antara Jalan Lingkar Gunung Rajabasa, lereng gunung, serta lautan.
-
Kapan Waduk Jatigede biasanya surut? Saat bulan Juli sampai Oktober volume air sudah tidak tampak, dan hanya menyisakan bagian dasar waduh yang sudah kering.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Seperti dilansir akun Twitter @WillyF16, dia mencurahkan isi hatinya dan meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo serta Menteri Kesehatan untuk diberikan jalan agar bisa dirawat di rumah sakit rujukan.
"Pak Jokowi & Dr Terawan. Semoga Bapak-bapak sehat. Mohon bantuan RS rujukan. Semalam saya di RSUD Kabupaten Tangerang, 5 jam tanpa tindakan. Saya tidak kuat. Sekarang saya di Eka Jaya Hospital, BSD. Harus balik lagi ke RSUD. Maaf merepotkan. Terima kasih. Wass. Willy Dreeskandar 087845198383 / 082211555516," tulisnya, Jumat (21/3).
Sebagai sahabat terdekat, Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, mengungkapkan kesedihannya melalui media sosial Facebook.
"Dan tadi subuh, ketika berita duka itu terbaca di-WA, dan saya sampaikan ke istri. Hati kami laksana teriris silet. Air mata pun tak bisa dibendung. Kesedihan bukan semata lantaran kami sulit datang memberi penghormatan terakhir ke rumah duka. Tapi karena begitu banyak memori ketulusan dan keagungan persahabatan kami," tulis sepenggal cerita dari pria yang akrab disapa Ko Hen tersebut. Dikutip dari Liputan6.com.
Baca juga:
PFI Bagikan Masker dan Hand Sanitizer kepada Jurnalis Foto
AJI Indonesia Nilai Belum Ada Kesetaraan Gender di Perusahaan Media
Polisi Ringkus 8 Orang Diduga Pelaku Pengeroyokan Wartawan di Cengkareng
AJI Jakarta: Upah Layak Jurnalis Sebesar Rp8 Juta
Mahfud MD Sebut Jurnalis Philip Jacobson Sudah Dibebaskan
Mahfud akan Segera Deportasi Jurnalis AS yang Ditangkap di Palangka Raya