Sempat Coba Kabur, Pasien Covid-19 di RSUD Ade M Djoen Sintang Meninggal Dunia
Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, dr Rosa Trifina mengatakan, pasien yang meninggal dunia tersebut mencoba melarikan diri dari hari Selasa (4/5) pukul 20.30 WIB dengan menabrakkan diri ke pintu ruang ICU. Akibatnya kaki dan tubuh pasien terluka dan banyak mengeluarkan darah.
Seorang pasien pria yang mencoba melarikan diri dari ruang ICU RSUD Ade M Djoen Sintang, Kalimantan Barat akhirnya meninggal dunia, Rabu (5/5). Dia meninggal setelah dirawat selama sembilan hari akibat terpapar Covid-19.
Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, dr Rosa Trifina mengatakan, pasien yang meninggal dunia tersebut mencoba melarikan diri dari hari Selasa (4/5) pukul 20.30 WIB dengan menabrakkan diri ke pintu ruang ICU. Akibatnya kaki dan tubuh pasien terluka dan banyak mengeluarkan darah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Pasien kemudian dirawat kembali oleh tim medis, dan enam jam kemudian, pasien meninggal dunia," katanya, Rabu (5/5).
Dia mengungkapkan, sebelum mencoba melarikan diri, pasien tersebut sudah mengalami pemburukan kondisi kesehatannya sejak sore harinya.
“Pasien mengalami gaduh, gelisah, demam dan sesak,” jelasnya.
Rosa tidak bisa menjelaskan mengapa pasien mencoba melarikan diri.
"Kami tidak bertanya pada pasien, apa motivasinya ingin melarikan diri. Pasien ini memang sudah mendapatkan observasi ketat oleh tim medis karena kondisinya terus memburuk,” terangnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno melalui akun instagramnya menyebutkan ada 1.892 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan 46 kasus kematian di Kabupaten Sintang. Puncak gelombang ke-3 peningkatan kasus penyebaran Covid-19 terjadi pada April 2021 dengan 154 kasus per minggunya.
“Gelombang ke-3 ini lebih cepat transmisi penularannya dan lebih ganas. Dari 493 kasus di April, 27 orang diantaranya meninggal dunia,” katanya.
Dia menyebutkan, angka CFR atau tingkat kematian kasus sebesar 5,4 persen pada bulan April dari sebelumnya hanya 1,88 persen.
Baca juga:
Doni Monardo Imbau Seluruh Pihak Tak Membuat Kasus Aktif Covid-19 di Daerah Bertambah
5.285 Kasus Baru Covid-19, Jawa Barat dan Jakarta Tertinggi
Pemkot Mataram Ancam Tutup Lokasi Perbelanjaan Abai Protokol Kesehatan
Airlangga Klaim Penanganan Covid di RI Relatif Lebih Baik Dibandingkan Global
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia per 5 Mei 2021
Dokter Paru Sebut Rumah Sakit Butuh Tambahan Oksigen dan IGD