Sempat Mengaku Dipukul, Ini Alasan yang Buat Ratna Sarumpaet Ungkap Kebohongan
Ratna terkejut saat stafnya bernama Saharudin menyebut ada PDF beredar soal penelusuran keberadaan aktivis tersebut sebelum mengaku dianiaya saat berada di Bandung.
Jaksa Penuntut Umum menghadirkan sejumlah saksi di sidang lanjutan kasus berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Setelah sopirnya, giliran staf atas nama nama Saharudin didengar kesaksiannya.
Mengawali keterangannya, Saharudin mengatakan baru mengetahui wajah Ratna seperti mengalami memar pada 24 September 2018. Dia bersama saksi Ahmad Rubagi dan Makmur Julianto alias Pele mendapatkan cerita dari Ratna secara langsung dirinya dipukuli orang saat berada di Bandung namun meminta informasi tak disebar.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
"Malam dikumpulkan bertiga. Ada perintah untuk tidak menceritakan kepada anak-anak dan yang lain hanya bertiga saja," ucap Saharudin.
Pendek kata, berita pemukulan viral. Saharudin menerima banyak telepon dari berbagai awak media. Dia meminta pendapat Ratna Sarumpaet mengenai hal ini.
"Banyak sekali yang menelepon. Tanggal 2 Oktober 2018. Ratna Sarumpaet tanya bagaimana perkembangan ini (kasusnya). Ratna bilang tidak usah dibesar-besarkan ," ucap dia.
Kemudian tanggal 3 Oktober 2018 pukul 7 pagi dia menerima informasi dari seseorang terkait PDF yang beredar di media sosial.
Isinya dari Polda Metro Jaya tentang kasus Ratna Sarumpaet. Dia mengaku kaget dan memberitahukan pada Ratna.
"Saya langsung berlari ke kamar kaka (Ratna Sarumpaet). Kaka (Ratna Sarumpaet) bilang kenapa lu. Ini kak ada informasi yang beredar soal kakak ini sudah ada pemaparan dari Polda Metro Jaya. Kakak (Ratna Sarumpaet) tidak menjawab," jelas dia.
Tak lama kemudian, Ratna Sarumpaet mengumpulkan staf dan anak-anaknya. Ratna memohon maaf atas kebohongan yang diperbuat
"Kaka minta maaf kepada kami karena telah berbohong. Waktu itu ada Pele, Ahmad Rubangi, Iqbal dan Ibrahim," ucap dia.
Selanjutnya, Saharudin diperintahkan untuk menyiapkan press conference. Sekaligus menelepon elite-elite partai untuk meminta maaf.
"Ratna bilang tidak mau kebohongan lama-lama tersimpan," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sopir Ungkap Ratna Sarumpaet Tak Setuju Prabowo Cs Gelar Jumpa Pers
Menangis di Depan Sopir dan Karyawan, Ratna Mengaku Dipukul 2 Pria di Bandung
Orang Dekatnya Jadi Saksi dari JPU, Ratna Sarumpaet Harap Berkata Jujur
Sidang Lanjutan Ratna Sarumpaet, Jaksa Bawa Waketum BPN Nanik Sudaryati
Ratna Sarumpaet: Saya Rasa Saya Cantik dari Lahir
Ratna Sarumpaet Keluhkan Fasilitas di Rutan: Dengkul Saya Suka Keluar dari Sarangnya
Kesaksian Dokter Bedah yang Operasi Ratna Sarumpaet