Senyum Ajudan Pribadi Kini Sirna
Jika menarik ke belakang, sosok Ajudan Pribadi sempat populer dan wara-wiri di media sosial. Kisah hidupnya cukup pelik.
Nama Selebgram Ajudan Pribadi mencuat ke hadapan publik. Bukan karena memamerkan harta kekayaannya, nama asli Akbar Peha Baharuddin menjadi viral atas kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan uang senilai Rp1,3 Miliar.
Jika menarik ke belakang, sosok Ajudan Pribadi sempat populer dan wara-wiri di media sosial. Kisah hidupnya cukup pelik. Dimulai dari kuli bangunan, pemulung dan putus sekolah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku? Modus yang sempat ramai pada tahun 2023 silam itu kembali ditemukan setelah polisi menangkap dua pelaku EO (47) dan SM (29). Tercatat jika kasus ini menjadi sorotan ketika, Polres Metro Depok, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polda Metro Jaya menerima laporan dari para korban yang mengalami kerugian jutaan rupiah. Oleh sebab itu dalam kasus terbaru yang berhasil diungkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan menangkap EO dan SM, penyidik sedang fokus untuk mengembangkan apakah kasus ini memiliki kaitan dengan kasus pada 2023 silam.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Bagaimana cara Ipda Purnomo membantu pengamen tersebut? “Oh maunya gitu. Ya sudah, kalau sudah ada modal ya sudah jualan saja. Masnya ngamen tidak apa-apa, samean jangan minta-minta ya. Ndak boleh, lebih baik tangan di atas dari pada tangan di bawah,” tuturnya.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Di mana bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan? Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu.
Bantu Nenek Menjadi Pemulung Saat Masih SD
Sebelum menjadi orang yang sukses seperti sekarang ini, Akbar kecil pernah menjadi berprofesi sebagai pemulung saat masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Profesi yang digelutinya ketika masih anak-anak sambil membantu neneknya pada saat itu.
Akbar kecil sudah bersusah payah bersama neneknya dengan mengumpulkan barang-barang di pinggir jalan untuk kembali dijual di pengepul sebagai penyambung hidup.
©2023 Merdeka.com
Menjadi Kuli Bangunan Dan Putus Sekolah
Akbar kecil pun beranjak remaja yang sudah duduk di bangku SMP. Namun nasib pendidikannya harus terhenti ketika kelas 2 SMP lantaran orangtuanya tak sanggup membiayai pendidikannya.
Untuk meneruskan ekonomi keluarganya, Akbar mulai bekerja sebagai tukang kuli bangunan. Hasil keringatnya untuk pertama kali dapat menghasilkan sesuatu dengan membeli sepeda motor ketika berumur 14 tahun.
Berjualan Kacang Hingga Jadi Tukang Pijit
Hari demi hari berbagai profesi terus ia lakoni termasuk berjualan kacang di dekat lapangan golf di kota kelahirannya di Makassar. Bukan hanya sekedar berjualan kacang saja, Akbar juga sekaligus sebagai tukang pijit di tempat golf itu.
Berkat hasil teknik memijitnya yang dinilai enak oleh seorang pengunjung Golf menjadi awal tanda keberuntungannya. Dalam kesempatan itu, pelanggan pijit Akbar mulai bertukar nomor.
©2019 Merdeka.com
Dewi Keberuntungan Memihak
Singkat cerita, Akbar ditawari untuk ikut ke Jakarta bersama bosnya tersebut. Namun pada saat itu, pria dengan badan yang menggempal itu tidak langsung menjadi orang yang ramai diperbincangkan.
Menjadi Tukang Bersih-Bersih Majikannya
Awal mula bekerja di Jakarta pada tahun 2017, Akbar ditawari sebagai tukang bersih-bersih di rumah majikannya. Sesekali juga sang majikan meminta untuk memijit tubuhnya yang sudah lelah.
Namun siapa sangka, kehidupannya justru dapat berubah 180 derajat usia bekerja selama dua tahun saja. Ia diangkat menjadi ajudan pribadi majikannya dengan mengganti ajudan sebelumnya.
Majikan Akbar memutuskan untuk memecat majikan sebelumnya karena kerap kali bekerja secara tidak jujur. Terlebih tidak ingin mencari ajudan dari militer polisi. Alhasil, Akbar pun ditunjuk agar menjadi ajudan pribadi.
Ikut Majikan Bepergian Hingga Diberi Barang Mewah
Semenjak diangkat menjadi ajudan pribadi, Akbar pun kerap ikut ke mana pun bosnya pergi. Sebagai orang yang tidak terbiasa dengan hidup mewah, dirinya bahkan seringkali mengabadikan momen ketika berada di tempat-tempat megah hingga berfoto dengan barang-barang mewah milik bosnya, seperti mobil hingga jet pribadi.
Berbagai negara juga telah dikunjunginya dengan jet pribadi sang majikan seperti ke Malaysia, Prancis, Jepang, Polandia, Rusia, Dubai.
Selain bepergian ke luar negeri, pria kelahiran Makassar itu juga sering diberi barang-barang mewah. Bahkan, keahliannya dalam memijit membuat dirinya kenal dengan orang-orang terpenting, mulai dari pejabat, pengusaha sukses hingga artis Tanah Air.
Meskipun kehidupannya sudah berbanding terbalik dengan yang dulu, Akbar masih mengungkapkan rasa syukurnya dengan membantu perekonomian keluarga. Dia kerap menyisihkan uang untuk membantu saudara-saudaranya di Makassar dan membiayai sekolah adik-adiknya.
Tak lupa ia kerap menyisihkan uang untuk sang nenek yang menemaninya saat masih memulung.
Berkasus di Kepolisian
Sayangnya, kesuksesan dan nama baik yang dibangun selama ini pun kini terasa sia-sia lantaran terjerat kasus penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp 1,3 Miliar terhadap korban berinisial AL. Kini pelaku sudah ditangkap polisi dan telah diamankan oleh penyidik Polres Jakarta Barat.
(mdk/rhm)