Seorang Perawat di Bengkulu Utara Diduga Diintimidasi Keluarga Pasien Covid-19
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Bengkulu meminta polisi usut kasus dugaan intimidasi yang dilakukan keluarga pasien Covid-19 terhadap seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Bengkulu meminta polisi usut kasus dugaan intimidasi yang dilakukan keluarga pasien Covid-19 terhadap seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara.
Ketua DPW PPNI Provinsi Bengkulu Fauzan Adriansyah mengatakan, tindakan tidak menyenangkan ini telah dilaporkan kepada kepolisian pada 27 Juni 2021, namun pihaknya tidak mendapat informasi mengenai perkembangan kasus tersebut.
-
Bagaimana caranya mengatasi rasa takut berdebat? Jika kamu memang takut akan hasil debat di mana kamu akan kalah, maka hal itu belum sepenuhnya terjadi. Hadapilah ketakutanmu dan lihatlah hasil akhir setelah debat terlaksana.
-
Kenapa merinding bisa terjadi karena rasa takut? Ketika mamalia merasa terancam, bulu mereka berdiri untuk membuat mereka terlihat lebih besar dan lebih menakutkan bagi predator. Hal ini menjelaskan mengapa kucing yang ketakutan bisa mengembang seperti balon dan mengapa manusia bisa merinding saat merasa takut.
-
Apa yang dimaksud dengan fobia? Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, ketakutan yang tidak terkendali, tidak masuk akal, dan terus-menerus terhadap suatu hal, keadaan, atau tindakan tertentu dikenal sebagai fobia.
-
Apa yang bikin mahasiswa takut? Apa yang bikin mahasiswa takut? Jawaban: Blimbingan skripsi.
-
Kapan rasa takut bisa berubah menjadi fobia? Namun, ada saat-saat di mana perasaan takut dapat berkembang menjadi lebih dari sekadar reaksi alami dan ini merupakan sebuah kondisi yang disebut sebagai fobia.
-
Kenapa fobia bisa membuat seseorang menghindari situasi atau tempat tertentu? Fobia pada umumnya sangat mengganggu kehidupan penderitanya, bahkan fobia dapat menyebabkan seseorang tersebut menghindari situasi atau tempat tertentu, yang tentunya hal tersebut dapat menghambat aktivitas sehari-harinya.
"Dari tanggal 27 Juni sampai 3 Juli 2021 kemarin tidak diketahui apakah laporan itu sudah ada peningkatan penyidikan atau berhenti. Makanya kita kecam karena perawat yang menangani pasien Covid-19 namun diduga masih mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan," kata Fauzan. Dikutip dari Antara, Minggu (4/7).
Fauzan menjelaskan, kejadian itu terjadi pada 27 Juni 2021 sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu korban yang merupakan perawat di RSUD Arga Makmur sedang berjaga di Ruang Tulip rumah sakit tersebut.
Kemudian, korban dihampiri salah satu anggota keluarga pasien Covid-19 yang diduga merupakan aparat penegak hukum, yang meminta korban membaca sebuah dokumen yang dibawanya.
Perawat berinisial AP itu kemudian menjelaskan kepada keluarga pasien tersebut jika dokumen itu adalah blangko serah terima jenazah, karena almarhum diduga terpapar Covid-19.
Lalu ada seorang laki-laki lain yang berbicara dengan korban dan menepuk lengan kiri korban sebanyak satu kali sambil berkata berulang kali mempertanyakan kenapa ini almarhum dinyatakan Covid-19 sementara hasil tes antigen negatif.
Korban kemudian berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sambil menjauh dari keluarga pasien, namun semua keluarga laki-laki pasien yang berada di lokasi berusaha mendekati korban sehingga korban merasa ketakutan dan berlari ke arah Ruangan Tulip.
Saat itu, salah satu keluarga pasien menendang korban dari arah belakang hingga mengenai tangan kiri korban sebanyak satu kali. Korban kemudian mengamankan diri ke dalam ruangan keperawatan.
Fauzan mengatakan PPNI Pusat akan mengirimkan pengacara untuk mendampingi korban guna menyelesaikan dugaan kasus intimidasi tersebut.
"Masalah tersebut bukan hanya diduga mencoreng nama pribadi korban, tetapi mencoreng profesi tenaga kesehatan. Kami minta kasus ini diusut sehingga ke depan tidak terulang lagi," ucap Fauzan.
Dia mengatakan pihaknya telah bertemu dengan korban dan mempersilakan bermusyawarah dengan keluarga untuk mencari jalan terbaik guna penyelesaian permasalahan itu.
Namun, kata dia, sebagai organisasi pihaknya meminta kepolisian serius mengusut kasus itu agar menjadi pelajaran bagi semua keluarga pasien, sehingga hal serupa tidak terulang kembali terhadap perawat lain di Provinsi Bengkulu.
Baca juga:
Penganiaya Perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang Jalani Sidang Perdana
Kasus Covid-19 di Kudus Melonjak, Dinkes Jateng Kirim Puluhan Perawat dan Dokter
Usai Diperiksa Polisi, Pemuda yang Memaki Tenaga Kesehatan RSA UGM Meminta Maaf
Mudah Kagetan, Perawat RS Siloam Korban Penganiayaan Didampingi 2 Psikolog
Berkas Perkara Penganiayaan Perawat RS Siloam Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan
Belasan Pengacara Dampingi Perawat RS Siloam Palembang yang Dianiaya Ayah Pasien