Seorang warga Sukoharjo positif terjangkit flu burung
Pria berusia 70 tahun itu sebelumnya pernah punya riwayat kontak dengan unggas yang mati terjangkit AI.
Seorang warga Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah berinisial S dinyatakan positif suspect virus flu burung (avian influenza/AI). Saat ini, kakek berusia 70 tahun tersebut, mendapatkan perawatan khusus di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo.
Humas RSUD Dr Moewardi, dr Eliza, mengatakan S sudah tiga hari lalu mendapatkan perawatan intensif. S sebelumnya pernah punya riwayat kontak dengan unggas yang mati terjangkit AI.
"Sebelumnya dia memang melakukan kontak dengan puluhan ayam yang mati terkena AI. Setelah itu, S sakit dan dirujuk ke sini untuk mendapatkan perawatan khusus," ujar Eliza kepada wartawan, Jumat (10/5).
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter, lanjut Eliza, lekosit darah S jauh di bawah normal. Namun dari pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan pneumonia. Sementara untuk hasil tes laboratorium dan hasil swab tenggorokan belum keluar.
"Selama kita rawat tiga hari ini, perkembangannya kondisinya bagus. Meski demikian kami akan tetap menerapkan status suspect flu burung terhadap pasien tersebut hingga ada hasil laboratorium dan swab," ungkapnya.
Untuk status berikutnya, kata Eliza, pihak Rumah Sakit masih menunggu hasil test laboratorium dan swab. Mengenai biaya perawatan selama pasien masih dinyatakan suspect, Eliza mengungkapkan seluruh biaya perawatan akan ditanggung oleh negara.
Dua warga dirujuk ke RS
Dua warga Mojolaban, Sukoharjo juga dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, sejak Rabu (8/5). Dirujuknya dua warga tersebut, menyusul gejala flu yang diderita pasca matinya sejumlah ayam di wilayah Desa Wirun, Mojolaban dalam 3 hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr Guntur Subiyantoro mengatakan, dua warga yang dirujuk ke RS Moewardi Solo di antaranya bernama Mardi (73), warga Ngambak Kalang, Desa Wirun, Mojolaban, serta satu warga yang masih dikonfirmasi nama dan alamatnya.
"Awalnya hanya atas nama Mardi yang kami rujuk ke RS Moewardi. Namun ada laporan lagi jika ada satu warga yang menderita gejala yang sama, dan sudah dirujuk juga ke RS Moewardi. Sementara ayam yang mati mendadak positif flu burung," ujar Guntur, Kamis (9/5).
Sebelumnya, puluhan ayam di Ngambak Kalang, Wirun, Mojolaban diketahui mati mendadak dalam satu pekan terakhir. Puluhan ayam mati itu positif Flu Burung (Avian Influenza/ AI).
Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Giyarti mengatakan, saat ini, kasus Flu Burung di wilayah Mojolaban tersebut masih dalam penanganan. Selain mengambil sampel ayam untuk di-rapid test di Balai Besar Verteriner Yogyakarta, dinas terkait juga sudah mengambil langkah preventif.
Dinas Pertanian sudah melakukan vaksinasi terhadap ayam di wilayah Ngambak Kalang dan sekitarnya. Dinas pertanian juga mensosialisasikan kepada warga tentang cara pemusnahan ayam yang terjangkit Flu Burung sesuai gejalanya dengan membakar ayam atau menguburnya.