Sepekan Longsor Sukabumi, 31 Orang Meninggal Dunia & 2 Masih Dicari
31 korban meninggal dunia semuanya sudah berhasil teridentifikasi oleh petugas medis pascalongsor di Sukabumi.
Sepekan pascalongsor yang terjadi di Kampung Cimapag, Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, tercatat 31 orang meninggal dunia. Sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga Minggu (6/1) pagi, tercatat 100 orang terdampak longsor.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Di mana tebing tol di Bintaro itu longsor? Personel Penanganan Prasarana dan Saranan Umum (PPSU) DKI Jakarta dan petugas Jasa Marga melakukan penanganan longsor tebing tol di Jalan Mulia Bhakti, RT 06/01, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel).
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
"Tim SAR gabungan telah menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal dunia, 2 orang hilang dan masih dalam pencarian, dan 3 orang luka. Dari 3 orang luka tersebut 1 orang luka berat masih dirawat di RS Pelabuhan Ratu dan 2 orang sudah diperbolehkan pulang," kata Sutopo dalam keterangannya.
31 korban meninggal dunia semuanya sudah berhasil teridentifikasi oleh petugas medis. Berikut data korban meninggal dunia yang sudah ditemukan dan diketahui identitasnya:
Senin 31/12/2018:
- Hendra (Lelaki)
- Sasa (Perempuan)
Selasa 1/1/2019:
- Ukri (L) 50 tahun
- Riska (P) 27 tahun
- Rita (P) 15 tahun
- Yanti (P) 38 tahun
- Ahudi (L) 60 tahun
- Suryani (P) 35 tahun
- Jumhadi (L) 47 tahun
- Yami (P) 26 tahun
Rabu 2/1/2019:
- Sukiman (L) 70 tahun
- Umih (P) 70 tahun
- Endu (L) 43 tahun
Kamis 3/1/2019:
- Mulyani (P) 60 tahun
- Madtuha (L) 50 tahun
- Andra Maulana (L) 8 tahun
- Adsa (L) 45 tahun
- Miah (P) 40 tahun
Jumat 4/1/2019:
- Nanih (P) 45 tahun
- Sugandi (L) 41 tahun
- Artemah (P) 85 tahun
- Ernawati (P) 14 tahun
Sabtu 5/1/2019:
- Ecih (P) 15 tahun
- Serly (P) 3 tahun
- Sukiat (L) 56 tahun
- Asep (L) 38 tahun
- Lina Wati (P) 13 tahun
- Suyeti (P) 20 tahun
- Adsih (P) 40 tahun
- Mirha (L) 60 tahun
- Armi (P) 45 tahun
Sutopo menambahkan, hingga kini tim SAR gabungan masih bekerja mencari korban hilang. "Kondisi cuaca yang cerah sangat mendukung operasional di lapangan," katanya.
Dalam 10 Tahun, Ada 132 Kali Longsor di Sukabumi
Sutopo menambahkan, dalam 10 tahun terakhir terjadi 132 kali longsor di Sukabumi. "Kondisi topografi perbukitan dengan batuan penyusun yang porus, gembur dan lepas menyebabkan mudah longsor. Banyaknya penduduk yang tinggal di daerah rawan longsor menyebabkan tingkat risiko longsor tinggi," katanya.
"Selama 10 tahun terakhir telah terjadi 132 kali longsor di Sukabumi dengan beberapa kejadian diantaranya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan," tambah Sutopo.
Salah satunya, seperti yang terjadi di Kecamatan Cireunghas 28 Maret 2015 silam. Kala itu, 12 orang meninggal dunia, 293 orang terdampak, dan 11 rumah rusak.
"Mitigasi longsor masih memerlukan banyak perhatian, baik mitigasi struktural seperti penguatan tebing, pemasangan sistem peringatan dini longsor, penghijauan dan lainnya, juga mitigasi non struktural seperti pemetaan, sosialisasi, tata ruang, pendidikan kebencanaan, gladi dan lainnya. Puncak musim penghujan sebagian besar wilayah Indonesia adalah Januari hingga Februari. Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya."
Baca juga:
Masa Tanggap Darurat Longsor Sukabumi Resmi Ditutup
Empat Jasad Korban Longsor Sukabumi Kembali Ditemukan
Pamali Jual Nasi di Desa Sirnaresmi
Korban Longsor Sukabumi: Dari 100 Orang, 18 Tewas dan 15 Hilang
Tim SAR Kembali Temukan 5 Jasad Korban Longsor Sukabumi, 15 Masih Dicari
Engkos Kosasih Bertahan di Lokasi Longsor Sukabumi