Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran
Namun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Sekjen PDIP bilang khilaf partainya calon Gibran jadi wali kota Solo.
Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran
PDI Perjuangan kian gencar mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Terbaru, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku partainya khilaf atas pencalonan Gibran Rakabuming Raka pada saat maju sebagai Wali Kota Solo.
Sebab, alasan di balik partainya mengajukan Gibran lantaran kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai membawa kemajuan bagi Indonesia. Namun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Melihat manuver PDIP, Pengamat Politik Adi Prayinto menilai bahwa sikap partai di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri menyerang Presiden Jokowi karena memendam rasa kecewa dan marah.
"Konteksnya dua hal. Pertama, marah dan kecewa karena Gibran membangkang dan melawan PDIP di pilpres yang nota benenya partainya. Secara umum kecewanya ke Jokowi," kata Adi, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (2/5).
"Kedua, marah dan kecewa karena Gibran yang semula tak cukup syarat tapi tiba-tiba maju karena putusan Mk. Ini yang menjelaskan kenapa PDIP sangat keras ke Gibran dan tidak ke Prabowo," sambungnya.
Diketahui, Gibran yang merupakan kader PDIP akhirnya secara resmi menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto dan berhasil menjadi pemenang suara terbanyak berdasarkan rekapitulasi nasional dan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029.
Oleh sebab itu, PDIP kata Adi, akan terus mengkritisi pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran kedepannya. Terlebih, pasangan yang diusung PDIP yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh suara terendah dibanding pasangan calon lainnya.
"Ke depan, PDIP pastinya akan agresif ke Gibran saja dan tidak ke Prabowo. Mungkin kritik ke Prabowo ada, tapi paling minimalis," imbuh dia.