Serikat Buruh Minta Pemerintahan Baru yang Mikirin Tapera
Presiden Partai Buruh itu Prabowo dianggap dapat mengelola dengan lebih baik.
Sebab menurut Iqbal, Prabowo sempat membahas tanah kedaulatan.
Serikat Buruh Minta Pemerintahan Baru yang Mikirin Tapera
- VIDEO: Tegas! Perintah Wapres Gibran Depan Pemimpin Daerah "Target Prabowo Jelas, Kalian Kerja Keras"
- Pernah Berjuang Bersama, Prabowo Bagikan Momen Tertawa Bareng Ketum PDIP Megawati
- Momen Prabowo Bicara Nasib Para Hakim Saat Audiensi dengan SHI
- Ada Demo Buruh Tolak Tapera, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Negara
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menilai keputusan PP nomor 21 tahun 2024 tentang Penyeggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) semestinya diserahkan kepada pemerintahan yang akan datang. Dalam hal ini adalah Presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Mengingat masa pemerintahan periode 2019-2024 hanya tinggal menghitung beberapa bulan lagi.
"Nanti ajalah pemerintahan baru yang mikirin tapi kalaupun pemerintahan yang baru yang akan memikirkan perumahan rakyat karena itu perintah konstitusi," kata Said Iqbal di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (6/6).
Menurut Iqbal akan lebih etis hal itu dilakukan pada masa pemerintahan Prabowo. Sebab menurut Iqbal, Menteri Pertahanan itu sempat membahas tanah kedaulatan.
"Kami berkeyakinan karena pak presiden Prabowo ini dalam beberapa kesempatan yang pernah kami diskusikan dari 10 tahun yang lalu, itu the land of wealth, tanah adalah kedaulatan. Bicara tanah berarti bicara perumahan," ujar Iqbal.
Kalaupun pada akhirnya nanti PP soal Tapera akan tetap dilanjutkan, kata Presiden Partai Buruh itu Prabowo dianggap dapat mengelola dengan lebih baik.
"Bagaimana cara negara akan hadir, the land of wealth, dia akan siapkan tanah, dia akan bangun perumahan oleh perumnas, dan kemudian, itu cicilannya tidak memberatkan peserta Tapera" sebut Iqbal.
"Kami minta yang pertama setiap peserta Tapera begitu dia pensiun pasti dapat rumah, kedua pemerintah harus menyiapkan anggaran katanya kalau ada udah ada anggaran Rp20 triliun per tahun itu bisa bikin 1 juta rumah," sambungnya.
Merdeka.com