Sering dipukuli ayah tiri, anak 8 tahun nekat kabur dari rumah
Saat bertemu dengan anaknya di Polsek Semarang Tengah, ibu Pande sempat pingsan.
Takut karena dipukuli oleh ayah tirinya, seorang anak laki-laki berusia delapan tahun nekat kabur dari rumahnya di Jalan Kuala Mas VIII, Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah. Anak bernama Edgar Pande Anggareksa itu mengaku pergi dengan berjalan kaki.
"Aku dipukul ayah pakai rotan gara-gara aku dituduh nakali adik. Ya udah aku pergi dari rumah saja dari pada di rumah dipukuli terus. Enggak betah aku makanya pergi," ujar Pande saat di Mapolsek Semarang Tengah, Selasa (24/11).
Kapolsek Semarang Tengah, Kompol M Irfan menjelaskan siswa kelas tiga SD Kuncup Melati itu mengaku pergi dari rumah sejak Senin (23/11), sekitar pukul 16.00 WIB. Lalu berjalan sendirian menyusuri Jalan Hasanudin, kemudian Imam Bonjol dan sampai di Jalan Pemuda Kota Semarang.
"Di jalan tersebut (Jalan Pemuda) Pande ditolong oleh seorang kuli bangunan. Karena waktunya sudah malam, dia pun diajak oleh kuli bangunan untuk istirahat dan dirawat sementara di rumahnya," ungkap Irfan.
Irfan membeberkan hingga akhirnya sampai pagi, Pande diantar oleh seorang sopir angkutan umum ke Kantor Polsek Semarang Tengah.
"Tadinya dia tak mau diajak masuk kantor, namun setelah kita rayu akhirnya dia mau masuk dan ditanyai identitasnya dan kenapa dia bisa pergi dari rumah," ujarnya
Irfan menjelaskan, pihaknya sempat kesulitan mencari siapa orang tua anak tersebut, karena sang anak tak tahu alamat rumahnya dan nama orang tuanya. Namun, anak tersebut mau menyebutkan di mana dia bersekolah.
"Salah seorang anggota kami akhirnya berusaha menyambangi sekolah tersebut, dan benar Pande adalah siswanya, hingga akhirnya bisa menghubungi ibu dari Pande," paparnya.
Ibu Pande, Imanualea Iin Soeparta (26) mengaku sejak anaknya pergi, dirinya sudah berupaya mencari anaknya. Mulai dari kawasan Tanah Mas, Jalan Brotojoyo, Jalan Hasanudin, Kokrosono, Puri Anjasmara, hingga jalan Arteri.
Saat bertemu dengan anaknya di Polsek Semarang Tengah, dia sempat pingsan, karena diduga kelelahan mencari anaknya.
"Saya sudah putar-putar mencari anak saya di mana dia biasanya pergi. Soalnya ini bukan pertama kali dia pergi dari rumah. Saya belum sempat lapor polisi, eh kok tadi saya ditelepon saudara kalau anak saya sudah ditemukan pak polis," katanya.
Imanuela enggan menyebutkan alasan kenapa anaknya pergi dari rumah. Dia juga menyangkal kalau Pande dianiaya oleh bapak tirinya.
"Bapaknya yang asli sudah pergi dari rumah sejak saya mengandung dia dulu," pungkasnya.