Sering gigit warga beribadah, monyet Pura Lempuyang direlokasi
Satwa diidentifikasi telah menggigit sebanyak 22 orang pengunjung Pura Lempunyang tersebut sejak Juli 2013-April 2014.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali melakukan upaya pencegahan gigitan monyet yang berada di kawasan Pura Lempuyang, Desa Purwaayu, Kabupaten Karangsem dengan merelokasi satwa tersebut ke tempat lain.
"Upaya tersebut dilakukan agar tidak sampai kembali menggigit masyarakat yang akan melakukan ibadah ke Pura tersebut," kata Kepala Bidang Keswa Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, drh Nata Kesuma di Denpasar, Selasa (5/8).
Untuk menekan jumlah populasi monyet yang kian bertambah di tempat tersebut, pihaknya sudah melakukan upaya jangka pendek pada Rabu (30/7) lalu dengan melakukan penangkapan beberapa koloni monyet kemudian merelokasi ke tempat lain.
Seperti diberitakan Antara, satwa yang diidentifikasi telah menggigit sebanyak 22 orang pengunjung di Pura Lempunyang tersebut sejak Juli 2013 hingga April 2014, lanjut dia, akan terus digalakan karena persediaan makanan di hutan tersebut kian menipis dengan jumlah populasi yang meningkat.
Pihaknya menuturkan telah menyepakati dengan Pusat Kajian Primata FKH Unud, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan, elemen masyarakat setempat, Dinkes Bali, dan BPBD Kabupaten Karangasem untuk melakukan upaya fasektomi pada monyet jantan dan betina sebagai upaya menurunkan jumlah populasi tersebut.
"Seluruhnya juga menyepakati untuk melakukan pemindahan sebanyak 17 koloni monyet di kawasan Pura Lempuyang tersebut yang mana setiap satu koloni monyet terdiri dari 100 ekor yang nantinya akan direlokasi ke hutan lainnya," ujar Nata Kusuma.
Menurut dia, penanganan yang lain telah dilakukan yakni melakukan pemantauan secara terus menerus atau "surveillance" melalui pengambilan sampel untuk dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui adanya indikasi penyakit rabies.
"Sebanyak lima sampel yang di uji di Balai Besar Veteriner, Denpasar tidak ditemukan indikasi virus rabies," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan elemen masyarakat dan "pemangku adat" setempat untuk ikut memandu pengunjung yang akan melakukan ibadah ke Pura tersebut dengan membawa tongkat besi agar terhindar dari gigitan monyet tersebut.
"Kami juga telah memberikan bantuan 10 batang pipa berbahan stenlis untuk digunakan sebagai menghalau monyet yang ingin menyerang masyarakat yang berkunjung ke Pura itu," tambahnya.