Setelah 14 tahun mangkrak, Kapolri Tito resmikan Gedung Promoter
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meresmikan Gedung Promoter di Mapolda Metro Jaya. Nama Promoter merupakan slogan dari Tito yang artinya Profesional, Modern, dan Terpercaya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian meresmikan Gedung Promoter di Mapolda Metro Jaya. Nama Promoter merupakan slogan dari Tito yang artinya Profesional, Modern, dan Terpercaya.
Gedung yang berlantai 23 ini awalnya diperuntukan untuk Detasemen 88 Polri. Bangunan itu penggagasnya adalah mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Firman Gani yang kini sudah almarhum.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Dibangun sejak September 2004, gedung ini menghabiskan biaya yang cukup besar yakni Rp 498 miliar. "13 tahun kita menunggu akhirnya gedung ini jadi juga," ujar Tito di lokasi, Jumat (19/1).
Di acara peresmian ini, mantan Kapolda Metro Jaya ini juga mengajak seluruh jajaran mendoakan mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Firman Gani. "Lima tahun wafatnya diberikan tempat yang indah di sisinya dan diampuni dosa-dosanya," kata Tito.
"Kami hormati senior-senior kapolri pada masanya, wakapolri pada masanya. Senior-senior Kapolda dan wakapolda pada masanya, segenap pejabat utama, lebih khusus pada almarhum Firman Gani, terima kasih kehadirannya Bu," ujar Tito.
Tito menceritakan, gedung ini sudah dibangun sejak 13 tahun lalu namun baru diresmikan pada 2018. Saat itu, pada peletakan batu pertama dirinya masih menjabat Kadensus 88.
"Setelah 13 tahun akhirnya dapat jadi gedung ini, mengambil momentum penting saat teror marak buat Densus. Saat itu saya AKBP dan dilantik menjadi Kepala Densus 88," ujarnya.
Dalam acara itu, istri dari almarhum Irjen Firman Gani, Vivi Kabul turut hadir. Selain itu, seluruh mantan Kapolri, Wakapolri, Kapolda, dan Wakapolda hadir acara itu seperti Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Jenderal Polisi Da'i Bachtiar, Jenderal Polisi Chairudin Ismail, Jenderal Polisi Sutanto, Jenderal Pol Roesmanhadi, Jenderal Polisi H. Bambang Hendarso Danuri, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Pol Makbul Padmanegara, Komjen Nurfaizi, Komjen Nugroho Djayusman, Irjen M. Iriawan, Komjen Pol Moechgiyarto, dan Irjen Pol Suntana.
Seperti diketahui, pembangunan gedung berlantai 23 dimulai pada 2004 yang akan digunakan untuk Densus 88. Saat itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Firman Gani yang kini sudah tiada mengatakan, Polri akan menganggarkan biaya sebesar Rp 660,1 miliar untuk pembangunan gedung itu di atas lahan seluas 14.500 meter.
Sayangnya, hingga pembangunan dilaksanakan, biaya yang digunakan belum tercatat dalam APBN. Tetapi Firman Gani tetap melaksanakan pembangunan, dengan alasan sambil menunggu anggaran dari APBN.
Gedung Promoter ©2018 Merdeka.com/Ronald ChaniagoPergantian Kapolri dari Jenderal Dai Bachtiar kepada Jenderal Sutanto tidak memberikan dampak terhadap kelanjutan pembangunan. Justru, proses pembangunan yang direncanakan selesai selama 18 bulan, semakin tidak jelas. Akhirnya, selama Jenderal Sutanto menduduki posisi nomor satu di Polri, pembangunan tak lagi berjalan dan akhirnya mangkrak hingga 14 tahun lamanya.
Hingga akhirnya, memasuki awal 2018 atau setelah 14 tahun pembangunan dimulai, Polri berkemas melakukan persiapan peresmian gedung dengan nama Gedung Promoter.
(mdk/bal)