Setelah Dituduh Lakukan Kekerasan Seksual, Melki Kini Diserang dengan Isu Penyuka Sesama Jenis
Ketua nonaktif BEM UI Melki Sedek Huang yang dituduh melakukan kekerasan seksual kini diserang dengan isu penyuka sesama jenis.
Ketua nonaktif Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mendapat serangan bertubi-tubi. Setelah dituduh melakukan kekerasan seksual, dia kini diserang dengan isu penyuka sesama jenis.
- Dilecehkan di KRL, Cewek ini Punya Nyali Tak Sembarangan Langsung Lawan Hingga Tantang Pelaku
- Kronologi Kekerasan Seksual Diduga Dilakukan Ketua BEM UI Nonaktif Melki Sedek Huang
- Diteken Wakilnya, Ini Kronologi Ketua BEM UI Dinonaktifkan Usai Dilaporkan Kasus Kekerasan Seksual
- Dituduh Melakukan Kekerasan Seksual, Ketua BEM UI Dinonaktifkan
Setelah Dituduh Lakukan Kekerasan Seksual, Melki Kini Diserang dengan Isu Penyuka Sesama Jenis
Tudingan itu pun ramai di media sosial. Melki mengatakan, ada ribuan komentar yang mengatakan dirinya penyuka sesama jenis. Dia membantah keras tudingan itu.
"Pokoknya banyak sekali komentar-komentar yang masuk, dan sejenis komentarnya gitu, yang menyebut saya dituding melakukan pelecehan seksual sesama jenis. Mulai kemarin kalau tidak salah komentar yang masuk begitu," katanya ketika dikonfirmasi, Kamis (21/12).
Ditegaskan, tudingan tersebut adalah fitnah. Dikatakan masalah orientasi seksual merupakan hal pribadi. Dia juga menuturkan, orientasi yang ditudingkan kepadanya itu tidak tepat.
"Kalau tudingan LGBT jelas itu fitnah. Saya rasa soal orientasi seksual itu adalah hal privat. Dan itu bukan orientasi seksual saya. Jadi itu adalah fitnah yang terstruktur. Karena komentar yang masuk luar biasa banyak sekali," ujarnya.
Dia menduga ribuan komentar yang masuk tersebut dilakukan oleh buzzer. Dugaan itu diyakini karena hampir seluruh komentar yang masuk bernada sama dan di jam yang hampir sama.
"Bisa jadi buzzer. Saya tidak bisa ngitung, yang jelas banyak lah. Ratusan komen bahkan ribuan ada, ini sejenis, katanya sesama jenis, katanya sesama jenis. Bahkan tidak bilang melakukan pelecehan sesama jenis tapi 'sesama jenis nih, sesama jenis'. Jadi semacam ada upaya untuk melegitimasi laporan ke kekerasan yang masuk. Yang mana itu salah ya. Jadi biarkan proses itu berjalan aja," tegasnya.
Dirinya mengaku siap untuk membuktikan bahwa laporan yang masuk tidak benar. Dia tidak akan lari dari proses yang sedang berjalan di internal UI.
"Jadi kalau orang-orang yang siap membuktikan kan siap mengikuti proses hukum, saya pun enggak akan lari. Jadi biarkan proses itu berjalan dan berikan ruang bagi orang-orang yang menginvestigasi untuk kemudian bisa menginvestigasi dengan paripurna dan tanpa gangguan," ungkapnya.
Menurutnya gangguan seperti ini bukan hanya mengganggu dirinya, tapi mengganggu investigasi serta orang-orang yang melaporkan. Padahal kondisi pelapor memang harus dilindungi, begitupun kondisi prosesnya.
"Ratusan bahkan ribuan yang masuk ini terkait saya dituding melakukan hubungan sesama jenis, jelas itu adalah fitnah yang terstruktur dan juga luar biasa keji menurut saya. Karena orientasi seksual adalah hal yang privat, dan jelas bukan orientasi seksual saya. Ini sudah memasukkan pembicaraan orientasi seksual tapi salah. Jadi semakin salah dalam banyak hal," tukasnya.
Terkait laporan kekerasan seksual terhadapnya, Melki membiarkan agar prosesnya berjalan sebagaimana mestinya. Dia membiarkan ada proses pemanggilan dan investigasi berjalan sebagai mana mestinya.
Melki pun mengaku siap melakukan pembuktian terhadap fitnah yang ditujukan kepadanya. "Jadi siap-siap aja untuk bisa membuktikan proses itu. Tapi fitnah-fitnah yang masuk terkait hubungan sesama jenis, jelas itu adalah fitnah yang terstruktur. Karena ratusan bahkan ribuan komen masuk dalam waktu yang bersamaan dan dengan nada-nada yang serupa, artinya itu menurut saya hal yang terencana," pungkasnya.