Setelah Satu Minggu Disuntik Vaksin Sinovac, Apa Efek Sampingnya?
Setelah satu minggu pasca disuntik vaksin asal China tersebut, belum ada tanda-tanda atau laporan bahaya dari program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
Pemerintah memulai program vaksinasi Covid-19 sejak 13 Januari 2021. Presiden Jokowi menjadi orang pertama, disusul para menteri, pejabat pemerintah pusat maupun daerah serta tenaga kesehatan.
Setelah satu minggu pasca disuntik vaksin asal China tersebut, belum ada tanda-tanda atau laporan bahaya dari program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin Mpox melindungi tubuh dari virus? Vaksin ini merupakan vaksin turunan dari cacar (smallpox) generasi ketiga yang bersifat non-replicating, artinya tidak menyebabkan virus berkembang biak dalam tubuh.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, hingga saat ini tidak ada efek samping dari vaksinasi Covid-19 di Jakarta. Vaksinasi COVID-19 di Jakarta tahap pertama ditargetkan kepada 131.000 tenaga kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan DKI Jakarta.
"Pak presiden, para gubernur, bupati, wali kota dan para tokoh sudah melaksanakan, memberikan contoh dan teladan. Sejauh ini vaksin yang diberikan tidak masalah, tidak ada efek samping," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa 19 Januari lalu.
Begitu pula dengan sejumlah pejabat publik di Provinsi Lampung. Mereka mengaku tidak merasakan efek samping setelah sepekan mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Saya sehat dan baik-baik saja setelah mengikuti vaksinasi Covid-19 perdana beberapa hari lalu," ujar Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Mars Dwi Tjahjo, saat dihubungi di Bandarlampung, dikutip dari Antara, Rabu (20/1).
Dia mengatakan, setelah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada Kamis (14/1), dirinya belum merasakan efek samping ataupun gejala pascaimunisasi.
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Sama halnya dengan yang terjadi di Papua Barat. Sejak vaksinasi pada 14 Januari lalu, tidak ada laporan efek samping dari Vaksin Covid-19 dari Sinovac.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap di Manokwari mengutarakan, Komite Daerah Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Komdakipi) sudah terbentuk di provinsi ini. Di setiap daerah pun Komdakipi telah terbentuk.
"Sampai saat ini Komdakipi belum menerima laporan atau keluhan yang bersifat serius dari peserta vaksinasi Covid-19. Saya pun waktu itu divaksin dan saya beraktivitas seperti biasa sampai hari ini," ucap Arnold, dikutip dari Antara, Jumat (22/1).
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan pada Kamis (14/1) mencanangkan vaksinasi Covid-19 di provinsi tersebut. Pencanangan dilakukan di Manokwari dan diikuti sejumlah tokoh penting di daerah.
Pada vaksinasi tahap pertama ini ada sebanyak 3.367 tenaga kesehatan di Papua Barat yang disuntik vaksin Sinovac. Mereka tersebar di tiga daerah yakni Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Kota Sorong.
"Efek samping itu pasti ada, umumnya rasa nyeri pada bagian tubuh yang disuntik, bisa juga demam dan rasa gatal pada bagian kulit. Ini hal yang normal jadi tidak perlu panik," katanya.
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Tak Perlu Khawatir
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menerima laporan efek samping ringan setelah divaksin Sinovac.
Masyarakat diminta tak perlu khawatir dengan efek samping vaksinasi Covid-19. Karena hal itu masih dinilai wajar.
"Memang sudah dilaporkan pada uji klinis fase 3 dan 2. Terjadi pada uji klinis fase 2 dan 3. Kenapa ringan saja khawatir?" kata pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono.
Tri Yunis menjelaskan, efek samping dari vaksinasi Covid-19 tidak dialami semua orang. "Tertentu saja yang mengalami efek samping," ujarnya.
Sementara Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Eddy Fadlyana mengatakan, efek samping dari vaksin Covid masih wajar.
"30 Persen akan mengalami reaksi lokal atau sistemik," ujar Eddy.
Sedangkan anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Yahya Zaini mendapatkan informasi vaksinasi kepada tenaga kesehatan tidak ditemukan efek samping yang signifikan.
"Ada gejala ringan dan itu wajar terjadi. Karena itu masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Yahya Zaini.
Yahya menegaskan, keamanan vaksin Sinovac sudah dijamin. Bahkan efikasinya mencapai 65,3 persen, di atas standar minimal yang dipersyaratkan WHO sebesar 50 persen.
Dia berpendapat tidak semua orang akan mengalami efek samping dari vaksin. Orang dengan ketahanan fisik yang lebih kuat, cenderung tidak merasakan efek samping.
Hal tersebut, lanjut Yahya, sejalan dengan hasil uji klinis tahap 3 yang dilakukan Biofarma dan Universitas Padjajaran, yakni sampai dua kali penyuntikan tidak ditemukan gejala efek samping yang signifikan.
"Karena itu saya mengimbau masyarakat untuk tidak perlu ragu divaksin. Dengan vaksin kita melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang lain," pungkas Yahya.
Positif Covid-19 Usai Divaksinasi
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengumumkan dirinya positif Covid-19 melalui akun Instagramnya, Kamis (21/1). Purnomo sempat melakukan vaksinasi Covid-19 pada 14 Januari lalu.
Usai mengumumkan diri positif, Sri Purnomo pun menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. Purnomo juga yakin infeksi penyebab Covid-19 yang dialami tidak terjadi karena dia menjalani vaksinasi pada 14 Januari 2021.
"Saya meyakini hasil swab (pemeriksaan spesimen usap saluran nafas) positif ini bukan dari vaksin yang saya terima," kata Sri Purnomo.
Terkait kasus ini, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, seseorang bisa tertular Covid-19 jika tidak memiliki imunitas tubuh yang baik. Penularan juga bisa terjadi pada orang yang baru menerima satu kali suntikan vaksin Covid-19.
©2021 Merdeka.com
Sebab, seseorang yang baru menerima satu kali suntikan vaksin Covid-19 belum terbentuk kekebalan tubuhnya. Kekebalan tubuh terbentuk setelah mendapatkan dua kali suntikan vaksin Covid-19.
"Seseorang yang sedang dalam proses vaksinasi, kekebalannya sedang dibentuk atau belum terbentuk sempurna. Apabila individu tersebut tanpa perlindungan 3M efektif, dapat tertular bila terpapar (Covid-19)," katanya kepada merdeka.com, Jumat (22/1).
Wiku menyebut, saat ini kondisi Sri Purnomo baik. Sri Purnomo sedang melakukan isolasi mandiri di rumah dinas karena tidak menimbulkan gejala Covid-19.
"Pak Bupati masih berfokus pada upaya treatment terlebih dahulu," ujarnya.
Senada dengan Wiku, Jubir Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19, dr Nadia Tarmizi menegaskan, Purnomo belum mendapat suntikan vaksin kedua.
Nadia menjelaskan, vaksin Sinovac atau Coronavax adalah vaksin berisi virus mati atau inactivated. Sehingga, hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.
"Jika melihat rentang waktu dari bapak bupati maka sangat mungkin saat bapak bupati di vaksinasi beliau ini berada dalam masa inkubasi Covid-19 dimana tentunya sudah terpapar virus Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala," terang dia.
©2021 Merdeka.com
Secara alamiah, kata dia, waktu antara terpapar corona dan munculnya gejala alamiah atau loud virus adalah sekitar 5 sampai 6 hari. Hal ini adalah waktu yang pas karena Purnomo divaksin pada tanggal 14 Januari. Sementara, hasil pemeriksaan Swab PCR Purnomo positif di tanggal 20 Januari.
"Kita ketahui bersama vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk bisa mengetahui bagaimana cara efektif untuk melawan virus tersebut," tuturnya.
Nadia memaparkan, suntikan pertama vaksinasi untuk memicu respon kekebalan awal. Selanjutnya, akan dilanjutkan suntikan kedua untuk memperkuat respons imun yang telah terbentuk. Hal ini memicu respon antibodi yang cepat dan efektif dimasa yang akan datang.
Kemudian, suntikan kedua berfungsi sebagai booster untuk membentuk antibodi secara optimal. Imunitas ini akan terbentuk secara baik setelah tiga minggu suntikan kedua.
"Untuk itu perlu dipahami bersama meskipun kita suda divaksinasi Covid19 masih ada resiko terpapar virus Covid-19, namun diharapkan vaksin ini akan mengurangi kemungkinan sakit berat,"pungkasnya.
Baca juga:
Siapkan Skenario Percepat Herd Immunity, Ridwan Kamil Butuh Tambahan Vaksinator
Freeport Pesan 60.000 Dosis Vaksin Sinovac
Antusias Publik pada Vaksinasi Covid-19 Diyakini Mampu Tekan Kurva Pandemi
Kadinkes Kota Banjarmasin Positif Covid-19 Usai Divaksinasi
Penjelasan Ilmiah Jubir Vaksinasi Bupati Sleman Divaksin Tapi Positif Covid-19
Biden Pastikan AS Dukung Pemberian Vaksin ke Negara Miskin