Setiap ruangan di Masjid Tiban dipercayai punya khasiat
"Karena untuk kemaslahatan kami tidak pernah menghitung berapa biaya yang sudah dikeluarkan," kata Mustafa.
Masjid Tiban atau Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah dirancang sendiri oleh pendirinya, KH Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam.
Setiap kamar yang akan dibangun atas petunjuk dari salat istikhoroh Romo Kiai Ahmad. Pembangunan selalu menunggu istikhoroh, hingga urusan ukuran kamar, ornamen, warna cat dan hiasan yang digunakan.
"Dasarnya istikhoroh. Ini dibangun di sana, langsung sesuai ukurannya. Kalau kebesaran sedikit saja pasti disuruh bongkar. Setiap kamar memiliki manfaat sendiri-sendiri," kata H Mustafa, salah satu pengurus kepada merdeka.com
"Istkhoroh itu dilakukan agar bisa menyambungkan sama Allah," ujar Mustafa melanjutkan.
Setiap kamar dipercaya memiliki manfaat sendiri-sendiri. Manfaat itu juga menunjukkan keikhlasan orang-orang yang membangun. Semakin ikhlas semakin memberikan manfaat kepada orang lain.
Pembangunan kamar atau ruangan dengan segala desainnya dibiayai oleh para jamaah. Mereka mengerjakannya secara gotong royong sesuai kemampuan. Ada yang hanya membantu tenaga, serta ada pula yang membantu biaya.
"Karena untuk kemaslahatan kami tidak pernah menghitung berapa biaya yang sudah dikeluarkan. Mungkin sudah puluhan atau ratusan miliar enggak tahu. Kita juga masih terus membangun," katanya.
Ada sekitar 325 santri yang menetap bersama keluarganya. Mereka tinggal di lingkungan pesantren, sambil terus mengembangkan usaha pesantren. Sementara jumlah santri yang tidak menetap jumlahnya mencapai ribuan.
Rudy, asal Sepanjang, Sidoarjo, mengaku menjalani riadoh bersama 30 orang temannya. Riadoh adalah istilah yang digunakan oleh santri atau jamaah untuk mengabdikan diri demi mendapatkan ridlo Allah semata. Rudy dan kawan-kawan setiap Sabtu dan Minggu ikut membangun pesantren sebagai bentuk membersihkan hati.
Rudy sendiri menjadi jamaah sejak 2006, tapi mulai mengenal Pondok Romo Ahmad sejak 2002. "Ini bukan membantu, tapi karena yang butuh saya untuk membersihkan diri. Kalau bisa membantu dengan tenaga ya dengan tenaga, ada yang sebulan sekali, ada yang setahun kemudian tinggal selama seminggu di sini," kata Rudy bersama beberapa orang yang sedang bekerja.
Selama melakukan riadoh, Rudy kenal dengan beberapa jamaah lain yang melakukan hal serupa. Mereka berasal dari beberapa daerah diantaranya Samarinda, Jakarta, Lamongan, Bandung, Banyuwangi dan lain-lain. Rudy juga membantah kalau pesantren dibangun oleh tentara jin.
"Jinnya ya kayak kita-kita ini. Semua ikhlas membantu dengan tenaga, kalau ada rizki bisa juga dengan uang," katanya.
Baca juga:
Sejarah Masjid Tiban, dipercaya dibangun pasukan jin
Pengelola kewalahan tangkis isu Masjid Tiban dibangun oleh jin
Pengunjung penasaran ingin buktikan Masjid Tiban dibangun jin
Masjid Tiban dipercaya dibangun dengan bantuan pasukan jin
Ritual nyeleneh Mbah Sutarto topo pendem demi anak cucu
Benarkah hutan 'perawan' di Indonesia dijaga liliput & raksasa
Mitos 'kesaktian' tumbuhan yang cuma ada di Indonesia
-
Apa yang dimaksud dengan "Masjid Tiban"? Kata "Tiban" berasal dari Bahasa Jawa yang artinya tiba-tiba. Masyarakat sekitar menyebut masjid ini disebut tiba-tiba ada.
-
Dimana letak Masjid Tiban? Berlokasi di wilayah Turen, masjid ini hadir dengan arsitektur dan eksterior biru cerah, serta interior yang sangat detail.
-
Siapa yang mencetuskan nama "Masjid Tiban"? Cerita yang Beredar Istilah Masjid Tiban konon diberikan oleh seorang sopir angkot yang nyletuk pada penumpangnya kalau ada Masjid Tukul (Tumbuh) dari bumi sekitar tahun 2000-an.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Dimanakah Masjid Tiban berada? Di pelosok Wonogiri, tepatnya di Dusun Duwet, Desa Kepuhsari, Manyaran, terdapat sebuah masjid kecil yang usianya cukup tua.
-
Dimana Masjid Tiban berada? Lokasinya di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur Nomor 10, RT 07/RW 06 Desa Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang.