Sidang Etik Johanis Tanak, Dewas KPK Cecar Aktivitas Pimpinan Saat Penggeledahan Kantor ESDM
Diketahui Johanis sempat menjabat Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
Johanis Tanak dikabarkan berkomunikasi dengan pihak ESDM saat penggeledahan.
Sidang Etik Johanis Tanak, Dewas KPK Cecar Aktivitas Pimpinan Saat Penggeledahan Kantor ESDM
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) mendalami aktivitas para pimpinan lembaga antirasuah saat penggeledahan di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 27 Maret 2023.
Dewas mendalaminya saat menggelar sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.
"Ditanyakan kegiatan diduga tanggal 27, aktivitas kami di tanggal 27 Maret," ujar Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Kamis (27/7).
Nawawi baru saja diperiksa oleh Dewas KPK sebagai saksi bagi Johanis Tanak. Di hadapan Dewas KPK, Nawawi mengaku saat penggeledahan berlangsung para pimpinan sedang menggelar ekspose perkara. Ekspose berkaitan penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
"Seingat kami ada ekspose kasus Formula E," kata Nawawi.
Nawawi menyebut ekspose yang berlangsung pada 27 Maret 2023 bukan berkaitan dugaan korupsi penyaluran dana tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian ESDM.
Namun, laporan ICW tersebut tak diteruskan ke dalam sidang etik. Meski demikian, Dewas KPK menemukan dugaan pelanggaran etik lainnya berkaitan dengan hal tersebut. Dewas pun menyatakan akan melanjutkannya ke sidang etik.
Dugaan pelanggaran etik Johanis Tanak kali ini lantaran diduga menghapus isi chat antara dirinya dengan Idris Sihite usai menjabat sebagai pimpinan KPK.
"Kemudian chatting saya dengan beliau terjadi pada Oktober 2022 sebelum saya bertugas di sini dan menjelang memasuki usia pensiun. Tentunya orang usia pensiun dalam kondisi sibuk kemudian kita harus persiapkan juga. Sama kayak orang akan menikah, kita persiapkan juga hal-hal yang diperlukan," kata dia. Johanis mengklaim, tidak ada konteks pembicaraan negatif dengan Idris, yang saat ini juga sempat menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian ESDM.
"Saya senang berdiskusi dengan dia. Mana tahu saya ketika pensiun tadi, mana beberapa bulan itu saya ada bisa melakukan kegiatan," kata Johanis. Meski bersahabat, Johanis mengklaim baru mengetahui Idris menjabat sebagai Plh Dirjen Minerba dan juga Kepala Biro Hukum Kementerian ESDM. "Terus terang saya berani bersumpah bahwasanya saya baru tahu ketika di sini ada seperti itu bahwa loh ini orang ternyata Plh Dirjen Minerba," kata Johanis. Reporter: Fachrur Rozie/Liputan6.com