Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
SNF kini tengah menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati.
- Perwira Polisi Ini Perintahkan Anak Buah Bantu Sekolah Dasar Bangun Sarana Prasarana
- Kasad soal Penyerangan Polres Jayawijaya oleh Prajurit TNI: Anak Muda Emosi Sesaat
- Tak Main-Main, Perempuan Sederhana ini Selalu 'Dikawal' Jenderal TNI Polri dan Perwira Polisi, Ketiganya Tunduk & Taat
- Depan Anak Buah yang Naik Pangkat, Jenderal Polri Lulusan Terbaik Beri Pesan Mendalam soal Tanggungjawab
Siksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Pelaku pembunuh pembunuhan anak AAMS (5) yang merupakan ibu kandungnya sendiri inisial SNF (26) saat ini tengah menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati. Padahal pelaku baru beberapa mendekam di sel tahanan.
"Pelaku dibawa ke IGD RS Bhayangkara Kramat Jati dikarenakan tersangka membenturkan kepalanya ke dinding sel ruangan tahanan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Muhammad Firdaus saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
Firdaus menyebut selama SNF dilakukan penahanan, ia ditempatkan di seluruh yang terpisah dari para tahanan perempuan lainnya.
Hal itu juga sehubungan dengan psikologi pelaku terindikasi mengalami skizofrenia berdasarkan pemeriksaan psikologisnya.
"Dia kan sendiri di sel tahanan, diasingkan dari tahanan perempuan lainnya. Pada saat dia di dalam sel tahanan dia membenturkan kepalanya berulang kali ke dinding ruangan sel tahanan tersebut, ada memar di kepala," ujar Firdaus.
"Karena dia mengidap terindikasi gejala skizofrenia. Takutnya melukai, dia ada delusi halusinasi," sambungnya.
Terkait dengan psikologinya itu juga, penyidik juga telah mengambil keterangan dari ibu kandung yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.
Hasilnya, keterangan yang diberikan kadang kali berubah-ubah. Pada saat diperiksa juga tidak ada tetesan air mata yang terlihat.
"Jadi begini, tersangka masih kondisinya labil dalam artian terkadang sadar dalam memberikan keterangan, tapi juga terkadang halusinasi. Saat sadar kita tanyakan, dia tidak menyesal. tidak menyesal karena sudah bunuh anaknya, karena itu ada bisikan gaib itu," tegas Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi.
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah berusia lima tahun berinisial AAMS ditemukan tewas berlumuran darah di rumahnya, Klaster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3).
Dari hasil olah TKP, pada jasad korban ditemukan sekitar 20 titik luka tusukan senjata tajam di bagian dada. Polisi juga menemukan barang bukti pisau dapur di lokasi kejadian.