Simpan ekstasi berlogo Mercy di dalam tas, WN Singapura ditangkap
Narkoba itu akan digunakan pelaku untuk pesta selama berlibur di Bali.
Petugas Bea dan Cukai Ngurah Rai, Bali, menangkap seorang warga negara Singapura, Mohammad Noh Bin Abdul Salam (33) kedapatan membawa narkoba jenis baru berbentuk lembaran tipis dan 10 butir ekstasi terdiri dari lima butir berlogo telepon dan lima lainnya berlogo mersi.
"Pelaku menyembunyikan narkoba di dalam tasnya," kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Ngurah Rai, Budi Harjanto di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu (27/4).
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani di Bali? Baru-baru ini, Nia Ramadhani melakukan perjalanan ke Bali untuk mengikuti acara half marathon di sebuah resor mewah.
-
Apa yang dilakukan Nurah Syahfirah dan Teuku Rafly di Bali? Baru-baru ini, Nurah Syahfirah dan Teuku Rafly memang menikmati liburan eksotis mereka di Pulau Dewata, Bali. Momen Romantis di Waterpark di Bali Menikmati momen romantis bersama sambil mengajak anak-anak, pasangan ini juga meluangkan waktu untuk mengunjungi salah satu waterpark di Bali.
-
Apa yang menjadi ciri khas Kampung Bali di Kalimantan Barat? Di kampung Bali, Desahan Jaya terdapat sebuah Pura yang cukup besar dan luas. Bangunan ini pastinya menambah suasana khas Bali yang begitu kental dan terasa.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kapan Mujair Nyat-Nyat mulai dikenal luas di Bali? Kini, Mujair Nyat-Nyat tidak hanya bisa dijumpai di Kintamani, tetapi juga di wilayah lain di Bali. Perkembangan Mujair Nyat-Nyat berkembang pesat hingga bisa dijumpai di beberapa warung tradisional di Bali, tidak terbatas di Kintamani.
Pria kelahiran Singapura, 29 April 1983 itu ditangkap sekitar pukul 14.30 Wita pada Selasa (26/4), sesaat setelah mendarat di Bali dengan menumpangi maskapai penerbangan Air Asia dengan nomor penerbangan AK-376 dari Kuala Lumpur.
Pelaku yang diketahui bekerja sebagai pengurus kafe ini ditangkap saat tengah menunggu pengambilan tas.
Petugas memastikan bahwa tas milik pelaku membawa narkoba setelah digeledah dan diendus oleh anjing pelacak milik tim unit K-9.
Selain itu juga ditemukan satu plastik klip berisi satu lembaran terdiri dari sepuluh bagian narkotika baru jenis Lysergyc Acid Diethylamide atau LSD yang disembunyikan dalam tas toiletries warna hitam di dalam koper berwarna abu-abu gelap.
Kepala Sub-Direktorat II Direktorat Narkoba Polda Bali AKBP Joni Lay mengatakan bahwa narkoba jenis baru LSD mirip permen berbentuk lembaran kertas kecil ini memiliki kandungan dua kali lipat lebih berbahaya.
"Kertas itu kalau dipotong-potong dan dicampur dengan air maka akan larut. Kertas happy itu mengandung efek halusinasi," terangnya.
Dari hasil pemeriksaan petugas, narkoba itu digunakan untuk pesta selama berlibur di Bali.
Menurut dia, narkoba golongan satu itu pertama kali masuk Indonesia awal tahun 2016 dan penangkapan di bandara itu merupakan penangkapan yang pertama di Bali.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 113 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan pidana penjara minimal lima tahun dan maksimal 15 tahun, denda maksimal Rp 10 miliar.
Baca juga:
Digerebek polisi, belasan pemakai sabu jumpalitan dan ada yang sakau
Polrestabes Surabaya amankan 190 tersangka narkoba termasuk 3 polisi
Penyelundup narkoba makin ugal-ugalan, gunakan ikan asin sampai lem
Tertangkap pakai sabu, istri dosen divonis 4 tahun bui
Rumah bandar narkoba digerebek, para pemakai berhamburan