Siswi SMK di Jembrana Hilang, pencarian libatkan paranormal
Gadis manis berambut panjang asal Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Pekutatan tersebut informasinya pergi dari rumah, Senin (19/2) pukul 16.00 WITA dengan mengendarai sepeda motor, membawa tas gendong, mengenakan jaket kain motif bintik-bintik dan mengenakan jam tangan serta sandal.
Kadek Sri Utami (17), siswi kelas XI SMK Negeri 5 Negara, Jembrana, Bali hilang sejak kemarin sore dan hingga, Selasa (20/2) siang belum diketahui keberadaannya.
Gadis manis berambut panjang asal Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Pekutatan tersebut informasinya pergi dari rumah, Senin (19/2) pukul 16.00 WITA dengan mengendarai sepeda motor, membawa tas gendong, mengenakan jaket kain motif bintik-bintik dan mengenakan jam tangan serta sandal.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Bagaimana tanggul Situ Gintung jebol? Mengutip Liputan6, beberapa bulan sebelum kejadian, Humas BNPB Almarhum Sutopo Purwo Nugroho sempat melakukan penelitian dan memberi peringatan tentang bahayanya permukiman yang tak jauh dari waduk buatan. “Dua bulan sebelumnya (tanggul jebol) saya melakukan penelitian di sana, meneliti kualitas air. Saat itu saya amati, di bawah tanggul, perkampungan padat sekali,” kata Sutopo pada 2019 lalu.
-
Kenapa orang pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan tepatnya Situ Gintung jebol? Lima belas tahun lalu, tepatnya 27 Maret 2009 jadi hari yang menyeramkan bagi warga Perumahan Cirendeu Permai, sebagian Kampung Poncol dan Kampung Gintung, Kota Tangerang Selatan.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh hujan disertai angin kencang di Jogja? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan.
Namun menurut Ketut Winata (47), bapak siswi tersebut, hingga tengah malam anaknya belum kembali pulang. Kemudian dilakukan pencarian, namun tidak berhasil ditemukan. Baru menjelang subuh, salah seorang warga Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo menemukan sepada motor honda Vario DK 3371 ZL tanpa pemilik, terparkir di areal parkir Pura Rambut Siwi bagian atas. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Mendoyo.
Belakangan, diketahui motor yang ditemukan warga tersebut ternyata milik siswi yang dinyatakan hilang. Pencarian dilakukan oleh orang tua siswi tersebut dengan dibantu aparat kepolisian dan masyarakat setempat di sekitar ditemukannya sepeda motor.
Hasilnya, sekitar 20 meter di selatan penemuan sepeda motor, tepatnya di pesisir pantai Rambut Siwi, Desa Yehembang Kangin, Mendoyo ditemukan barang-barang milik korban berupa, sepasang sandal, jaket, tas gendong dan tanggan.
Barang-barang tersebut ditemukan tertumpuk di pasir pinggir pantai. Atas temuan tersebut orang tua korban dan sejumlah warga menduga, korban tenggelam di laut saat mandi. Namun muncul dugaan lain kalau korban tidak tenggelam, melainkan pergi dengan laki-laki karena saat korban ke pantai tersebut kemarin petang ada warga yang melihat kalau korban bersama dua orang laki-laki.
Hingga sore ini, pencarian terhadap korban masih dilakukan. Namun pencarian yang melibatkan personel Basarnas, BKD Jembrana serta aparat kepolisian, termasuk Polair Polres Jembrana masih dilakukan di darat dengan menyisir bibir pantai dengan radius 5 kilometer.
Sementara pihak keluarga juga melakukan pencarian sejak pagi tadi hingga sore ini ke rumah-rumah teman korban. Sayangnya usaha tersebut belum membuahkan hasil. Keberadaan korban masih misterius. Pihak keluarga juga melibatkan sejumlah paranormal untuk mendeteksi keberadaan korban.
Kapolesek Mendoyo Kompol Gusti Agung Sukasana membenarkan kejadian tersebut. Saat ini menurutnya, pihaknya masih melakukan pencarian dengan menerjunkan sejumlah anggota dengan bantuan Basarnas, BKD Jembrana, Polair Polres Jembrana dan warga sekitar.
"Hilangnya korban juga belum jelas, apakah hilang karena tenggelam di laut atau karena pergi dari rumah atau minggat atau hal lain," ucapnya, Selasa (20/2).
Karena itu, lanjut Sukasana, pihaknya masih melakukan lidik terkait kejadian tersebut termasuk meminta keterangan saksi-saksi yang kemungkinan sempat bertemu atau berkomunikasi dengan korban sebelum dinyatakan hilang.
Baca juga:
Antar penumpang, driver GO-CAR di Palembang hilang misterius
Hampir sepekan terombang-ambing di laut, 2 nelayan ditemukan berkat ponsel
Basarnas masih cari bocah 12 tahun tenggelam di Sungai Sragi sejak kamis
Selfie lalu lompat ke sungai, Arfian hilang terseret arus
Penebang kayu sempat hilang terseret arus sungai di Tabanan Dua