Siti Fadilah Supari akui beri rekomendasi pengadaan alkes flu burung
Pernyataan itu disampaikan Siti saat bersaksi untuk terdakwa Mulya A Hasjmy di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Bekas Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari membenarkan dirinya memberi rekomendasi pengadaan alat kesehatan untuk penanganan flu burung tahun 2006. Pernyataan itu disampaikan Siti saat bersaksi untuk terdakwa Mulya A Hasjmy di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Siti yang dihadirkan sebagai saksi untuk anak buahnya itu mengaku metode penunjukan langsung tersebut diajukan oleh bawahannya yaitu, Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes, Farid Husain. Namun, usulan bersumber dari Hasjmy selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan.
"Rekomendasi saya beri karena saya diminta. Saya tanda tangan karena sudah ada aliran dari bawah ke atas," kata Siti dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (9/9).
Siti juga tidak membantah kalau dirinya menandatangani usulan tersebut. Menurut dia, penandatangan dilakukan lantaran dalam pengajuan yang sudah dikaji sudah terdapat paraf dari Sekjen Depkes, Syafii Ahmad. Kendati demikian, Siti menolak jika penunjukan langsung atas inisiatifnya.
"Yang berhak tunjuk langsung bukan menteri. Menteri hanya rekomendasi boleh penunjukan langsung," kilahnya.
Siti kemudian memaparkan awal terjadinya penunjukan langsung. Menurut Siti hal itu berawal saat dirinya rapat terbatas dengan Presiden terkait flu burung yang memakan banyak korban. Saat itu, lanjut dia, Presiden memerintahkan agar Kementerian Kesehatan segera mengatasi kejadian tersebut.
Oleh karena itu, Siti kemudian menggelar rapat pimpinan terbatas di Depkes guna membahas persoalan itu. Dalam rapat, Siti mengklaim sudah memerintahkan bawahannya untuk menangani kasus flu burung secepatnya.
"Mereka terjemahkannya dengan penunjukan langsung mungkin, saya kaget ketika diminta tandatangan," pungkasnya.
Baca juga:
Mantan Menkes bersaksi di sidang terdakwa korupsi Alkes
Bidan ini korupsi dana persalinan buat biayai kehidupan sehari-hari
Dalami kasus suap Muba, KPK panggil 3 pihak swasta
Baru setahun dibangun, banyak jalan di Indragiri Hilir rusak
Diduga korupsi, pembangunan Stadion Cikarang dilaporkan ke Kejagung
FPI laporkan 3 kasus korupsi yang dilakukan Ahok ke Polda Metro
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Kenapa kualitas udara di Jakarta dianggap tidak sehat? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Apa yang dilimpahkan Kejagung ke Kejari Jaksel dalam kasus korupsi timah? Kejaksaan Agung (Kejagung) melimpahkan tahap II, menyerahkan tersangka dan barang bukti kasus korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Siapa yang dibunuh karena memberitakan korupsi? Herliyanto adalah seorang wartawan lepas di Tabloid Delta Pos Sidoarjo. Dia ditemukan tewas pada 29 April 2006 di hutan jati Desa Taroka, Probolinggo, Jawa Timur. Herliyanto diduga dibunuh usai meliput dan memberitakan kasus korupsi anggaran pembangunan di Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.