Situasi Natuna memanas, TNI kirim 5 kapal perang
TNI juga menerjunkan drone untuk mengawasi perairan Natuna.
Upaya Indonesia untuk menangkap para pencuri ikan kembali diganggu China. Negeri Tirai Bambu itu sampai menerjunkan kapal patrolinya untuk mendekati kapal perang Indonesia yang sedang menggiring kapal Han Tan Cou 19038 di perairan Natuna.
Aksi militer China itu membuat publik Indonesia geram. Guna mencegah kejadian serupa, Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menambah kekuatan di kawasan Pulau Natuna.
"Kita mengirimkan 5 KRI dan 1 pesawat CN untuk mengintai, tujuan kita adalah jangan sampai masuk lagi dan kita antisipasi dengan menangkapnya, kalau kita tidak menangkap berarti kita tidur," tegas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dalam siaran pers yang dikirimkan Puspen TNI kepada merdeka.com, Rabu (22/6).
Tak hanya menambah armada untuk berpatroli, TNI juga akan menerjunkan drone untuk mengawasi pencuri ikan dari China kembali memancing di Indonesia. Bagi Gatot, keberadaan drone ini sangat vital.
"Drone itu dimanfaatkan sebagai pesawat tanpa awak yang bisa terbang sendiri, bisa mengintai dan menginformasikan apa yang dilewati," lanjut Gatot.
Sementara itu, Gatot menyatakan tindakan penembakan yang dilakukan aparat TNI Angkatan Laut sudah sesuai prosedur. TNI juga tak akan segan bertindak tegas terhadap kapal-kapal China yang memasuki perairan Indonesia dan mencuri ikan di sana.
"Semuanya telah sesuai, apa yang dilakukan oleh TNI AL itu telah sesuai dengan prosedur. Tentunya akan diadakan penyidikan kemudian proses hukum, apakah kapalnya akan ditenggelamkan itu nanti, setelah keputusan hukuman, jangan buru-buru ditenggelamkan,” ujar Panglima usai melakukan Rapat pembahasan kebutuhan anggaran Kemhan/TNI bersama Komisi I DPR RI di Ruang Rapat Komisi I DPR RI Gedung Nusantara II, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (21/6).
Penangkapan Kapal Ikan China oleh TNI AL akhir-akhir ini menunjukan bahwa perairan Laut Natuna merupakan tempat terjadinya pelanggaran wilayah terutama kegiatan illegal fishing.
"Jadi kapal-kapal ikan ini masuk ke ZEE kita, kemudian dia mencuri ikan di situ, tentunya TNI AL menangkap, untuk diadakan proses hukum," ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak mengenal wilayah perikanan tradisional yang selama ini diklaim China. "kita tidak mengenal itu, itukan persepsi mereka, yang kita lakukan sudah sesuai prosedur semuanya," pungkasnya.
Baca juga:
Kemlu: China belum resmi memprotes insiden di Natuna
Tak cuma di Indonesia, ulah nelayan China juga bikin geram dunia
Coast guard China lakukan provokasi, minta nelayan curi ikan dilepas
Pangarmabar soal protes China: Ada yang ditembak omong kosong
China kembali lecehkan kedaulatan Indonesia di Natuna
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Kapan bangkai kapal kuno itu ditemukan? Dilansir Arkeonews, survei arkeologi bawah laut di lingkungan laut Kasos dimulai pada 2019 oleh National Hellenic Research Foundation.
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Mengapa para pelaut Indonesia melakukan pemberontakan di atas kapal? Mereka yang membajak kapal ini sudah diperingatkan untuk bersandar, tetapi mereka tidak menggubris karena alasan hanya berunjuk rasa atas pemotongan gaji dan penangkapan teman-temannya.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.