Soal Tuduhan Anak PKI, Wasekjen PKB Diperiksa 2 Jam di Polda Metro
"Saya sampaikan bahwa ini sangat merugikan dan saya minta ditindaklanjuti segera. Kami apresiasi kepolisian yang sudah tanggapi laporan ini meskipun tidak terlalu cepat, tapi ditanggapi dan saya diminta melengkapi berkas itu adalah kemajuan," kata Dita
Wasekjen PKB Dita Indah Sari sambangi Polda Metro Jaya, Rabu (28/11). Dia diperiksa atas laporannya kepada 25 akun media sosial yang menuduhnya anak PKI.
Dita diperiksa sejak Pukl 16.00 WIB hingga 18.15 WIB. Laporan Dita ke Bareskrim Polri tercantum dalam nomor surat STTL/1164/XI/2018/BARESKRIM.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Apa yang diklaim oleh berita hoaks tentang huruf Y? "Huruf 'Y' akan dihapus dari Alfabet", judul artikel tersebut.
"(Dilimpahkan dari Bareskrim Polri ke Polda Metro) Iya itu arahan dari pimpinan jadi supaya lebih fokus, ini kan khusus menangani unit Siber jadi lebih fokus dan karena memang jadi berkembang," kata Dita di Polda Metro Jaya.
Kata Dita, pemeriksaan kali ini merupakan lanjutan dari Bareskrim Polri. Di mana ada 15 pertanyaan yang dilontarkan dari penyidik kepada dirinya.
"Tadi kita sudah diterima oleh salah seorang penyidik, lalu saya memberikan tambahan keterangan dari yang sudah saya sampaikan di Bareskrim tanggal 5 November lalu. Karena ada beberapa tambahan akun," katanya.
Kemudian penyidik juga menanyakan apakah dari kegiatan akun hoaks itu ada efek bagi dirinya, keluarga dan politik. Sebab, saat ini dirinya merupakan Calon Legislatif (Caleg) di PKB.
"Saya sampaikan bahwa ini sangat merugikan dan saya minta ditindaklanjuti segera. Kami apresiasi kepolisian yang sudah tanggapi laporan ini meskipun tidak terlalu cepat, tapi ditanggapi dan saya diminta melengkapi berkas itu adalah kemajuan. Ya sekaligus permohonan kita ke Polda agar akun penyebar fitnah ini diberi efek jera, harus ditangkap juga dan harus ada sanksi bagi mereka. Iya memang itu arahan dari pimpinan supaya lebih fokus (makanya dilimpahkan ke Polda)," tegasnya.
Sementara itu, Dita mengakui kalau fitnah itu ia ketahui dari temannya. Atas hal itu, ia melaporkan ke pihak berwajib.
"Dari teman saya screenshot kirim ke saya itu tangal 24 Oktober postingan pertama di FB," pungkasnya.
Baca juga:
Erick Thohir Wajar Jokowi Gunakan Kata Tabok: Semut Saja Diinjek Gigit
Polda Metro Jadwalkan Periksa Caleg PSI Soal Sebutan Anak PKI di Medsos
Daftar Penyebar Hoaks soal Jokowi dan Prabowo yang Ditangkap Polisi
Pernyataan Tabok Dinilai Tak Memberi Kesan Bagus Buat Jokowi
Jokowi Mau Tabok Penyebar Isu PKI, PAN Bilang 'Itu Bentuk Ekspresi Kesal'
Sandiaga Lebih Tertarik Sembako Mahal Ketimbang Jokowi Mau Tabok Penyebar Isu PKI