Sopir Truk di Kupang Ternyata Sudah Dua Kali Bunuh dan Perkosa Gadis Remaja
Sopir truk, YT alias T (41) ditangkap Unit Resmob Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda NTT. Dia merupakan pelaku pembunuhan terhadap Yuliana Apriani Welkis (19), gadis remaja asal Dusun Tuasene, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sopir truk, YT alias T (41) ditangkap Unit Resmob Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda NTT. Dia merupakan pelaku pembunuhan terhadap Yuliana Apriani Welkis (19), gadis remaja asal Dusun Tuasene, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Yuliana Apriani Welkis yang biasa disapa Nani Welkis ini, dibunuh karena menolak saat diajak berhubungan badan oleh pelaku YT, yang dikenalnya melalui Facebook. Bahkan pelaku YT tega menyetubuhi jasad Nani Welkis, yang sudah terbujur kaku.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa saja ciri kepribadian anak? Lima Ciri Kepribadian pada Anak Seperti temperamen, ciri kepribadian telah dijelaskan dengan berbagai cara oleh peneliti yang berbeda. Salah satu teori kepribadian yang terkemuka memusatkan perhatian pada lima ciri kepribadian utama berupa: Keteraturan (Conscientiousness) Seseorang yang cenderung tepat waktu, bertanggung jawab, dan bekerja menuju tujuan jangka panjang dengan sedikit pengawasan. Kebajikan (Agreeableness) Seseorang yang menyenangkan, bersosialisasi positif, membantu orang lain, dan berkolaborasi baik dalam situasi kelompok. Keterbukaan terhadap Pengalaman (Openness to Experience) Orang yang kreatif, fleksibel, penasaran, dan berani. Neurotisme (Neuroticism) Seseorang yang cenderung mengalami kondisi emosional negatif secara teratur. Ekstroversi (Extroversion) Seseorang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial.
-
Bagaimana Sahroni ingin polisi memprioritaskan kasus pelecehan anak? Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. “Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,” tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta Sahroni kepada polisi terkait kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. “Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,” ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
Setelah diselidiki, ternyata bukan hanya Nani Welkis. Marsela Bahas (18), warga Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang itu juga menjadi korban kebejatan pelaku YT.
Jasad Marsela Bahas ditemukan dengan luka tusuk dan sebagian pakaian terbuka dalam semak belukar, Kamis (25/2) pagi.
Berdasarkan keterangan Ketua RT 09/RW 05, Kelurahan Oenesu, Maxen Sollu, sebelum ditemukan meninggal dunia, Siswi kelas II SMA Negeri Kupang Barat berpamitan kepada ibunya, Rabu (24/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Dia mengaku disuruh ayahnya ke kebun untuk memindahkan ternak sapi milik mereka.
Namun Marsela tak kunjung pulang ke rumah. Sekitar pukul 16.00 WIB, ayahnya pulang dan menanyakan keberadaan Marsela. Istrinya menjelaskan anak mereka pergi memindahkan ternak sapi sesuai perintah sang ayah.
"Bapaknya mengatakan tidak menyuruh seperti itu. Menurut ibu korban, anak mereka setelah diberlakukan sekolah online, kesehariannya mengurus ternak sapi mereka yang berjumlah dua ekor," jelas Maxen yang ditemui di rumah duka, Jumat (26/2).
Ibunya yang khawatir mulai mencari Marsela ke rumah tetangga. Namun hingga pukul 19.00 WIB, korban tak juga pulang, sehingga dia menginformasikannya kepada perangkat desa.
"Kami langsung bergerak cari keliling kampung sampai jam 11 malam, namun hasilnya tetap nihil. Kami semua yang mencari bersepakat untuk melanjutkannya Kamis (25/2) pagi," ungkap Maxen.
Sekitar pukul 09.30 WIB, saat hujan reda, Maxen didatangi Yakob Pong (50) dan Niko Okto Takene (50). Kedua warga ini mengaku menemukan sesosok jenazah di semak belukar. Jasad itu dikenali sebagai Marsela.
Temuan ini menggegerkan warga. Apalagi kondisi jenazah korban tampak tak wajar. Celana pendek warna merah yang dipakai korban melorot hingga betis. Sementara itu jaket hitam serta baju korban tersingkap hingga leher. Maxen menjelaskan, lokasi penemuan jenazah korban sangat rapi.
"Tidak ada semak yang patah. Tidak ada juga bekas injakan kaki pada rumput, padahal sejak Rabu hingga Kamis sedang hujan deras," tandasnya.
Sebelum kejadian, korban juga membawa handphone. Namun perangkat itu tidak ditemukan di lokasi. Nomor selularnya juga sudah tidak aktif saat dihubungi.
Di lokasi kejadian ditemukan juga sandal jepit milik ayahnya yang digunakan korban. Jenazah Marsela rencananya dimakamkan di pemakaman keluarga, tidak jauh dari rumah mereka, hari ini.
Kapolsek Kupang Barat Ipda Sadikin mengatakan, korban diduga diperkosa dan dibunuh, karena tubuhnya penuh luka dan bagian bawah tubuhnya terbuka.
"Ada juga luka tusuk di leher bagian kiri, lebam hitam di perut, lebam hitam di lutut kanan dan lebam hitam di lutut kiri. Dugaan sementara, korban diperkosa lalu dibunuh oleh pelaku," katanya.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto, Jumat (21/5) mengungkapkan, pelaku mengakui sendiri bahwa dia juga yang memperkosa dan membunuh korban lain bernama Marsela Bahas, pada bulan Februari 2021 lalu.
"Motif pelaku melampiaskan hasrat seksual kepada para korban, dengan modus operandi menawarkan pekerjaan kepada korban melalui Facebook dan iming-iming gaji besar. Dalam perjalanan, korban dibujuk untuk berhubungan badan, sebagai balasan karena dikasih pekerjaan oleh pelaku," Ujar Krisna.
Baca juga:
Ingin Cari Pekerjaan, Gadis Remaja di Kupang Dibunuh dan Diperkosa Sopir Truk
Pengakuan Anak Anggota DPRD Bekasi Indekos Bareng Korban dan Main Michat
Anak Terlibat Kasus Pemerkosaan: Anggota DPRD Bekasi Meminta Maaf ke Korban & Publik
Anggota DPRD Bekasi Serahkan Anaknya Tersangka Pemerkosaan ke Polisi
Kementerian PPPA Minta Anak Anggota DPRD Bekasi Tersangka Pemerkosaan Dihukum Kebiri
Anggota DPRD Bekasi Tak Tahu Keberadaan Anaknya yang Jadi Buronan Kasus Pemerkosaan