Sosok Ini yang Pilih Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Seluas 1,2 Hektare, Bisa Jadi Hak Milik dan Diwariskan
Luas lahan untuk pembangunan rumah tersebut telah disesuaikan oleh pagu anggaran yang telah ditetapkan.
Luas lahan untuk pembangunan rumah tersebut telah disesuaikan oleh pagu anggaran yang telah ditetapkan.
Sosok Ini yang Pilih Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Seluas 1,2 Hektare, Bisa Jadi Hak Milik dan Diwariskan
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama menjelaskan bahwa lokasi rumah pensiun yang diberikan negara untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan pilihan Jokowi. Namun Setya mengaku tidak mengetahui alasan Jokowi memilih Karanganyar menjadi lokasi rumah pensiunnya.
"Presiden sendiri yang meminta dan memilih lokasi rumah kediaman beliau, pertimbangannya beliau sendiri dan keluarga tentunya yang mengetahui," kata Setya kepada wartawan, Kamis (27/6).
Luas lahan
Adapun luas lahan untuk pembangunan rumah tersebut telah disesuaikan oleh pagu anggaran yang telah ditetapkan. Besaran anggarannya diatur di Permenkeu 120/PMK.06/2022 tentang Penyediaan, Standar Kelayakan, dan Perhitungan Nilai Rumah Kediaman bagi Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden RI.
"Luas lahannya sesuai dengan pagu anggaran yang ditentukan," ujar Setya.
Bisa diwariskan
Setya menyampaikan rumah tersebut akan menjadi hak milik Jokowi. Selain itu, Jokowi juga berhak mewariskan rumah pensiun pemberian negara tersebut kepada ahli warisnya.
"Rumah bisa langsung ditempati dan menjadi hak milik, bisa diwariskan ke ahli waris beliau," jelas Setya.
Sebelumnya, rumah pemberian negara untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupateng Karanganyar mulai digarap.
Rumah yang menempati lahan sekitar 12 ribu meter persegi itu rencananya akan mulai dibangun pada awal Juli 2024 mendatang.
Pantauan Liputan6.com, lahan yang bakal dibangun rumah hadiah negara untuk Presiden Jokowi ketika pensiun nanti mulai dipasangi pagar. Pagar seng tersebut dipasang mengelilingi lahan yang terletak di sebelah timur rumah makan Taman Sari, Colomadu. Sekitar sepuluh pekerja yang mengenakan rompi juga terlihat beraktivitas di dalam area yang telah dipagari itu.
Sebuah alat berat buldoser tampak hilir mudik untuk membersihkan rumput dan ilalang yang tumbuh subur di atas lahan tersebut.
Selain buldoser juga terdapat eskavator di dalam lahan kosong yang di atasnya bakal dibangun rumah untuk Jokowi yang akan segera pensiun dari jabatan presiden setelah dua periode menjabat.
Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono menjelaskan proses yang dilakukan untuk pembangunan rumah pensiun Jokowi untuk pensiun itu baru sekedar pemasangan pagar yang mengelilingi lahan tersebut. Para pekerja proyek itu mulai memasang pagar seng di lahan yang terletak di pinggi Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karangangar itu sejak hari Senin (24/6) lalu.
“Untuk saat ini yang kita saksikan untuk pembangunan sementara ini pembuatan pagar keliling ya. Kemudian setelah itu persiapan selanjutnya, Setneg sudah merapat ke PUPR terkait dengan akses yang untuk material masih ada beberapa batang pohon yang dianggap mengganggu akses ke sana,” ujar Slamet saat ditemui di Kantor Desa Blulukan, Rabu (26/6).
Menurut dia, kontraktor yang memenangkan tender pembangunan rumah pemberian negara untuk Presiden Jokowi itu juga sudah menghubungi pihak PLN dan provider Telkom. Pasalnya beberapa tiang listrik dan telepon itu masih terpasang di depan lahan tersebut yang bisa mengganggu untuk akses keluar masuk kendaraan proyek.
“Barangkali dari pihak Tunas Jaya Sanur nanti yang mengerjakan itu sudah merapat ke PLN dan Telkom. Sebatas itu yang kami tahu karena untuk siteplan seperti apa, kapan akan dimulai nanti dari Tunas Jaya Sanur akan mengurus terkait perijinan dan sebagainya,” kata dia.
Kepala Desa Blulukan itu mengatakan pihak kontraktor yang bakal membangun rumah pensiun Jokowi itu belum mendatangi Kantor Desa Blulukan. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, mereka akan melakukan silaturahmi ke kantornya setelah urusan di PUPR, PLN dan Telkom rampung.
“Kemarin dari pihak Tunas Jaya Sanur itu nanti sebentar lagi setelah kami ke PUPR, terus ke PLN dan juga Telkom, nanti pasti kami akan merapat ke pemerintah desa ya untuk kulanuwun dan pengurusan perijinan dan lain-lain,” kata dia.
Slamet menyebutkkan diperkirakan pembangunan rumah pemberian negara itu akan mulai pada bulan Juli 2024 nanti.
Menurut dia, pembangunan rumah di atas lahan 12 ribu meter persegi itu akan selesai pada tahun 2025 mendatang.
“Kemarin saya tanyakan diperkirakan 2025 sudah selesai,” ujar dia.