Sosok Jenderal Bintang Dua yang Instruksikan Pencopotan Bendera PDIP dan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali
pencopotan bendera parpol dilakukan di tiga lokasi
pencopotan bendera parpol dilakukan di tiga lokasi
Sosok Jenderal Bintang Dua yang Instruksikan Pencopotan Bendera PDIP dan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali
Bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan baliho calon presiden serta calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD dicopot Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali. Kasatpol PP Bali, Nyoman Rai Dharmadi mengatakan perintah pencopotan dari pejabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Dharmadi mengatakan, pencopotan bendera partai politik itu dilakukan di tiga lokasi kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Gianyar serta di Kota Denpasar.
- Potret Lawas Pernikahan Jenderal TNI Eks Penguasa Indonesia, Kecantikan Pengantin Wanita Jadi Sorotan
- Tak Habis Pikir, Ini Potret Terakhir Kemesraan Ibu Muda yang Digorok Suaminya
- Jenderal Bintang Satu Beberkan Detik-Detik Penangkapan Dito Mahendra Saat Liburan di Bali
- Gubernur Bali Geram Anggota DPRD Titip Siswa Saat PPBD: Tak Ada Istilah Menitip!
"Sesuai dengan perintah Bapak Pj Gubernur. Tidak tahu dapat dari mana informasinya. Yang pasti, saya diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara," kata Dharmadi saat dihubungi, Selasa (31/10).
Sang Made Mahendra Jaya menjabat sebagai Pj Gubernur Bali menggantikan I Wayan Koster yang telah purna tugas. Dia dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Selasa (5/9).
Mahendra memimpin Bali hingga November 2024 atau ketika gubernur definitif telah terpilih.
Dikutip dari Liputan6.com, Mahendra merupakan salah satu mantan perwira tinggi Polri. Pria kelahiran 3 Juli 1966 di Singaraja, Bali ini lulusan Akpol yang berpengalaman di bidang reserse.
Jabatan terakhir yang diemban oleh Mahendra Jaya yaitu jenderal bintang dua dengan Widyaiswara Utama Tk.I Sespim Lemdiklat Polri.
Mahendra juga memiliki istri bernama Ida Setiawati dan dua orang anaknya yaitu Sang Ayu Heninda Lestari dan Sang Made Satria Damara. Mahendra Jaya juga sebelumnya pernah menjabat sebagai Widyaiswara Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri tahun 2020.
Sebelum dilantik menjadi Pj Gubernur Bali, Made Mahendra merupakan pejabat Staf Khusus Mendagri di Bidang Keamanan, Hukum dan Pengawasan pada tahun 2019. Dia juga pernah menjabat sebagai Kasetum Polri pada tahun 2018.
Bukan Cuma Bendera PDIP
Dharmadi menegaskan, bahwa tidak hanya bendera PDIP dan baliho Ganjar dan Mahfud MD yang dicabut. Ada juga baliho lain dari partai politik juga dicabut. Seperti baliho Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menampilkan wajah Ketum PSI Kaesang Pangarep dan juga baliho PSI yang ada gambar Jokowi.
"Tidak memandang itu bendera PDI, Ganjar-Mahfud MD, tidak ada urusannya, tidak ada kaitannya. (Pencabutan) itu untuk membangun suasana netral, itu sebenarnya. Itu mungkin menurut saya, karena benar juga sih agar tidak terkesan memihak-mihak salah satu (capres)," ujarnya.
"Termasuk beberapa titik di Renon (Kota Denpasar), di (restoran) Bendega kan ada (foto) Kaesang, itu kan kita cabuti juga. Termasuk baliho ada gambarnya Bapak Jokowi pun yang di baliho PSI, kita cabuti, tidak masalah itu. Perintahnya begitu, kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita," ujarnya.
Lokasi Pencopotan Baliho
Petugas Satpol PP awalnya mencopot bendera PDIP yang memang ditemukan di area pagar tembok Balai Desa Batu Bulan. Selain itu juga mencopot sebuah baliho Ganjar-Mahfud MD yang tepat berada di seberang jalan atau di depan Balai Desa Batu Bulan.
Sementara, Jokowi akan mengunjungi Balai Desa Batu Bulan dan acaranya bertema peninjauan penyaluran cadangan pangan pemerintah untuk bantuan pangan beras," dan dijadwalkan sekitar pukul 12.00 WITA akan tiba.
Sementara warga desa sudah banyak mendatangi tempat acara untuk menunggu kedatangan Presiden Jokowi.
Sementara, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, bahwa pihaknya tidak mengetahui soal pencopotan bendera PDIP dan baliho Ganjar-Mahfud MD dan meminta agar konfirmasi ke Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster.
"Saya belum tahu. Ini saya lagi di Jakarta mohon maaf dan konfirmasi ke Bapak Koster yah. Saya pas di Jakarta saya tidak tau mohon maaf. Kalau saya belum tau, baru saya dengar saya ceks ini, pencabutan saya tidak tau," kata Ngurah Jaya.