Speedboat terbalik di perairan Kaltara, 8 orang tewas
Speedboat terbalik di Tarakan, 8 orang tewas. Polisi menyebut speedboat terbalik usai menabrak batang pohon di tengah sungai. Tim SAR yang memang bersiaga di dermaga speedboat, bergegas memberikan pertolongan, dibantu masyarakat sekitar.
Speedboat Anugrah Express berpenumpang lebih dari 40 orang terbalik di perairan Sungai Sesayap, Bulungan, Kalimantan Utara. Saat ini diketahui 8 orang penumpang meninggal dunia. Selain itu, penumpang selamat dilaporkan menjadi 28 orang.
Data dan informasi dihimpun tim SAR gabungan dari posko kebencanaan, dan juga RSUD dr. Soemarni Sosroatmodjo Tanjung Selor, satu dari 28 orang penumpang yang selamat, tidak masuk dalam daftar manifes penumpang.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
"Masih ada 15 penumpang dewasa dan 6 anak yang ditelusuri keberadaannya. Proses verifikasi terus berjalan ya sementara ini," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Gusti Anwar Mulyadi, Senin (1/1).
Diterangkan Anwar, dari verifikasi data di lapangan juga diperoleh keterangan, ada 2 anak selamat yang kehilangan orangtuanya pascainsiden, namun identitasnya masih diverifikasi.
"Karena kedua orangtuanya meninggal dunia," ujar Gusti.
Sementara, Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Octavianto menambahkan, sebagian penumpang selamat dan meninggal dunia, sudah diambil masing-masing keluarga. Sebagian lagi, masih dirawat di rumah sakit setempat.
"Tim dapatkan informasi, seluruh penumpang ada 54 orang. Tapi tentu, itu harus kami verifikasi lagi dengan keakuratan data dan fakta ya," jelas Octavianto.
Diterangkan Octavianto, hingga pukul 15.33 Wita dan masih dari data RSUD Tanjung Selor, 19 orang selamat kini menjalani perawatan di ruang Bougenville, satu orang di ruang observasi Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta 7 orang di ruang Radiologi.
Polisi menyebut speedboat terbalik usai menabrak batang pohon di tengah sungai. Tim SAR yang memang bersiaga di dermaga speedboat, bergegas memberikan pertolongan, dibantu masyarakat sekitar.
Ada pun 8 orang korban meninggal itu seperti dilansir RSUD Tanjung Selor adalah :
1. Mirno (L) asal Tarakan
2. Muhammad Al Hasbi (L) asal Tarakan
3. Arjuna (L) asal Tarakan
4. Aying (P) asal Tanjung Selor
5. Velisa (P) asal Berau
6. Yuliana (P) asal Tanjung Selor
7. Ahmad (L) asal Tanjung Selor
8. Natasya (P) asal Berau