Sri Mulyani minta nelayan ikut pantau narkoba masuk via jalur laut
Sri Mulyani minta nelayan ikut pantau narkoba masuk via jalur laut. Hal tersebut menyusul terungkapnya penyelundupan sabu satu ton lewat Pantai Anyer, Banten, beberapa waktu lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah masuknya narkoba ke tanah air. Salah satunya nelayan yang berperan untuk memantau narkoba masuk melalui jalur laut.
Hal tersebut menyusul terungkapnya penyelundupan sabu satu ton lewat Pantai Anyer, Banten, beberapa waktu lalu.
"Saya juga ingin mengimbau kepada nelayan bahwa apabila melihat berbagai kegiatan yang mencurigakan untuk segera melapor ke pihak berwajib," ujar Sri di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/7).
Menurut Sri, kegiatan yang dilakukan pelaku adalah ship to ship, artinya memindahkan narkoba dari satu kapal ke kapal lainnya. Selain itu, dirinya menilai masuknya narkotika melalui perairan sangat sulit dipantau.
"Jadi, kalau nelayan kita memang mengetahui dan melihat adanya kegiatan-kegiatan mencurigakan untuk bisa menyampaikan kepada aparat yang berwajib. Apakah itu Bea Cukai, BNN, maupun Polri dan TNI," katanya.
Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, para pelaku ini menggunakan kapal pesiar dari Taiwan melewati Laut Cina Selatan kemudian mengarah ke Johor, Malaysia.
"Mereka masuk selat Malaka mengambil barang (narkoba) di perairan Myanmar," kata Tito.
"Ship to ship (perpindahan sabu dari kapal ke kapal)," sambungnya.
Dari sana, kata Tito, mereka mulai menyusuri pantai barat hingga masuk ke Selat Sunda. Selama perjalanan, kata Tito, para pelaku ini tak mengaktifkan GPS yang berada di kapal, sehingga bebas dari pantauan petugas.
"Selama dalam perjalanan, mereka mematikan GPS nya agar tak terdeteksi," katanya.
Setelah berhasil, lanjutnya, para pelaku ini mulai melakukan aktivitasnya dengan menurunkan seluruh barang haram tersebut.
"Setelah itu menyusuri pantai barat sehingga masuk selat sunda Anyer. Di situ setelah droping dilaksanakan, kemudian kapal ini bergerak lagi ke laut Jawa, Selat Karimata dan kemudian ke lewat Batam," pungkasnya.