Staf Hotel Arjuna bungkam soal penggerebekan Arzetti-Dandim Sidoarjo
Beberapa karyawan terlihat gugup ketika ditanyai awak media soal penggerebekan itu.
Hotel Arjuna Lawang mendadak gempar pada Minggu (25/10) pekan lalu. Sebab beberapa orang melakukan penggerebekan di tempat itu, dan menemukan Anggota DPR sekaligus politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Arzetti Bilbina, sedang bersama Komandan Kodim Sidoarjo, Letkol Kav Rizeki Indra Wijaya.
Berbagai dugaan pun muncul seiring dengan peristiwa itu. Sayangnya, para karyawan Hotel Arjuna memilih kompak tutup mulut. Mereka hanya menjawab tidak tahu soal kejadian itu, saat ditanyai awak media.
"Enggak tahu mas, enggak tahu kalau ada ramai-ramai," kata karyawan perempuan yang bertugas menjaga kafe di Hotel Arjuna, Selasa (27/10).
Perempuan berjilbab motif bunga ini mengaku membuka kafe mulai pukul 08.00 WIB sampai 19.00 WIB. Pada Minggu pun, kafe itu tetap buka. Hanya saja dia mengaku tidak mengetahui tentang peristiwa itu.
"Tidak tahu sama sekali," tegas perempuan yang hanya sendirian menjaga dan melayani kafe.Sikap serupa juga ditunjukkan oleh petugas hotel sedang menyiram tanaman. Dia juga mengaku tidak tahu dengan peristiwa yang dimaksud.
"Saya libur mas, tapi ndak tahu kalau ada apa-apa gitu," kata lelaki itu sambil izin meneruskan pekerjaannya.
Saat ditanya, apakah ada larangan menjawab pertanyaan wartawan dari manajemen, dia tampak bingung dan mengaku tidak tahu. "Maaf saya benar-benar tidak tahu mas," ujar lelaki itu.
Hotel Arjuna terletak di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.⬠Hotel kelas melati ini berada di sisi kanan jalan dari arah Malang menuju Surabaya.
Pengamatan merdeka.com di lokasi, hotel terlihat ramai dengan banyaknya kendaraan yang parkir. Kamar hotel ditawarkan dalam kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 325 ribu per malam untuk kelas VIP.
Kelas VIP ditawarkan dengan harga Rp 325 ribu per malam, dengan fasilitas televisi, kamar mandi dalam, penyejuk ruangan, ruang tamu di bagian luar, dan kasur ganda.â¬
Pertemuan Arzetti dengan Rizeki diduga terjadi di kamar 18 dengan banderol Rp 325 ribu per malam.