Stres Usai Perceraian, Dominggus Gantung Diri di Rumah Teman
Itho mengintip dari celah jendela dan melihat korban dalam keadaan tergantung di dalam rumahnya.
Maksi Dominggus Hawu (45), warga RT 08, RW 03 Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ditemukan tewas dengan posisi gantung diri di rumah temannya, Selasa (9/2) malam.
Informasi yang dihimpun, sejak bulan Oktober 2020 lalu korban telah bercerai dengan istrinya. Setelah bercerai, korban memilih menetap sementara di rumah temannya di perumahan Suni II Wilayah RT 21, RW 01 Kelurahan Belo, Kecamatan Maulafa.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
Selama tinggal dengan temannya bernama Itho, korban selalu mengeluh tentang biduk rumah tangganya, setelah resmi bercerai.
Selasa pagi pukul 07.00 Wita, Itho pergi bekerja sementara korban sendirian di rumah, dan mengeluhkan giginya sakit. Sekitar pukul 18.00 Wita, Itho pulang ke rumah namun pintu dan jendela terkunci dari dalam.
Itho mengintip dari celah jendela dan melihat korban dalam keadaan tergantung di dalam rumahnya. Itho langsung melaporkan kejadian ini kepada ketua RT setempat, yang juga anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Fatukoa. Mereka kemudian membuka paksa pintu depan dan didapati, korban sudah tidak bernyawa.
"Saya pas ada duduk dengan warga lain dan salah satu tukang datang lapor bilang ada orang gantung diri dalam rumah. Makanya kami ramai-ramai dengan tuan rumah langsung datang ke rumah dan langsung gedor pintu, lalu masuk, karena pintu terkunci dari dalam," Kata ketua RT 21 Kelurahan Belo, Endi Boko.
Korban gantung diri di dekat jendela menggunakan tali, diduga korban melancarkan aksinya beberapa jam setelah temannya pergi bekerja. Korban sudah setahun tinggal bersama temannya di perumahan itu, namun yang bersangkutan tidak pernah melaporkan diri kepada pihak pemerintah setempat.
"Korban sudah satu tahun tinggal dengan temannya disini, tapi saya sendiri tidak pernah melihat dia. Tadi saya juga ada tanya istrinya tapi katanya mereka sudah cerai dari bulan Oktober tahun lalu dan sudah ada anak juga," tambahnya.
Sementara itu salah satu teman dekat korban mengaku korban selama ini menjadi sopir di Bandara El Tari Kupang, namun karena pandemi covid-19, korban pun tidak lagi bekerja di sana.
Ia juga mengaku korban selama ini merupakan sosok yang baik hati. Sehingga pihaknya kaget dengan tindakan korban yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
"Dia ini orangnya baik sekali kaka, kami ini teman komunitas motor. Tapi tidak tahu kenapa dia bisa gantung diri begini. Dia pernah jadi sopir di bandara tapi karena covid-19 ini, makanya dia tidak kerja lagi di situ. Minggu lalu ini baru saya ketemu dia depan Hotel Romita Kupang," Jelas Ande, teman korban.
Pasca kejadian ini, anggota kepolisian dari Polsek Maulafa ke lokasi melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara. Polisi juga memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian.
Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk dilakukan visum. Penyidik pun memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti di lokasi kejadian.
Kapolsek Maulafa AKP Jerry O. Puling yang dikonfirmasi Rabu (10/2) membenarkan kejadian ini. "Kita masih periksa saksi-saksi untuk mengetahui penyebab korban melakukan aksinya," ungkap Jerry.
Jery Puling juga memastikan kalau dari pemeriksaan awal tidak terdapat adanya tanda-tanda kekerasan. Korban murni bunuh diri.
"Kita periksa tadi tidak ada tanda-tanda di badannya. Jadi sesuai dengan prosedur jenazah dibawa ke rumah sakit untuk divisum nanti seperti apa kita tunggu tindakan selanjutnya," tutupnya.
Baca juga:
Pamit Beli Rokok, Naim Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pasar Tinambung
Depresi Gagal Jadi Polisi, Pemuda asal Lampung Terjun ke Laut dari Pelabuhan Merak
Dedi Dores Kiamangu Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Jambu
Tak Kunjung Pulang, Anak di Sidoarjo Ini Temukan Kakaknya dalam Kondisi Mengenaskan
Imigran Asal Myanmar Ditemukan Tewas Gantung Diri di Makassar
Diduga Motif Asmara, Sejoli di Toraja Utara Ditemukan Gantung Diri di Rumah Kontrakan