Suami pembunuh istri ditangkap saat kabur ke Ponpes
Pasangan muda ini pisah ranjang sekitar satu bulan. Ibu korban menghendaki keduanya bercerai karena pelaku pengangguran.
Kepolisian Resor Magelang, Jawa Tengah, berhasil menangkap Hendri Bayu Irawan (25) yang diduga telah membunuh istrinya Rina Aprilia (24), warga Dusun Rejosari III, Desa Grabag, Kabupaten Magelang. hendri ditangkap saat akan kabur ke Pulau Dewata.
"Hendri ditangkap dalam pelariannya menuju Pulau Bali. Pelaku kami amankan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sesaat setelah singgah di sebuah pondok pesantren," kata Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono di Magelang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/10).
Ia mengatakan sejak awal polisi sudah mencurigai Hendri sebagai pelaku pembunuhan yang terjadi pada Selasa (30/9) dini hari tersebut, karena usai kejadian pelaku mendadak kabur.
"Tim buser telah melacak keberadaan pelaku sejak melarikan diri dari rumah. Kami lakukan pengejaran dan berhasil ditangkap di Pasuruan," katanya didampingi Kasat Reskrim Polres magelang AKP Samsu Wirman.
Samsu mengatakan latar belakang kasus ini adalah masalah rumah tangga. Pasangan muda ini sudah pisah ranjang sekitar satu bulan. Ibu korban menghendaki keduanya bercerai karena pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap, sedangkan pelaku bersikukuh tidak mau dipisahkan.
Pada masa pisah ranjang tersebut, katanya, keduanya dekat dengan pria dan perempuan idaman lain, hingga akhirnya sebelum kejadian pelaku mendengarkan istrinya ngobrol mesra dengan pria lain melalui telepon seluler.
Ia mengatakan, pelaku yang mendengarkan percakapan itu dari luar rumah, kemudian naik pitam. Pelaku kemudian menggedor-gedor pintu rumah dan setelah berhasil masuk dia mencecar istrinya dengan pertanyaan seputar perselingkuhannya.
"Karena emosi, pelaku lantas mencekik leher korban hingga tewas," katanya.
Usai membunuh, korban meninggalkan rumah dan menuju rumah temannya Azis dan memintanya mengantarkan ke rumahnya di Ngabean, Kecamatan Secang.
Usai berpamitan dengan orangtuanya, katanya, pelaku kemudian di antar rekannya menuju Banyumanik, Semarang. Sebelumnya dia sempat berpamitan dengan pacarnya Deni Mikasari, warga Pringsurat, Temanggung. Dari Banyumanik dia naik taksi menuju Terminal Terboyo kemudian naik bus menuju Surabaya.
Di tengah perjalanan, katanya, pelaku berubah pikiran dan berkeinginan untuk memperdalam agama di pondok pesantren.
"Pelaku sempat singgah di pondok pesantren sebelum akhirnya ditangkap," katanya.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, berupa uang Rp 5 juta, perhiasan, dan telepon seluler. Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 44 KUHP tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.
Baca juga:
Hilangkan jejak, suami pindahkan mayat istri setelah digorok
Tak terima diusir, suami gorok istri hingga leher nyaris putus
Cemburu buta, Andi nekat bakar istri sampai tewas di dalam kios
Mayat wanita cantik dikubur di dalam septic tank
Tragis, Juju tewas setelah leher dan perut ditikam mantan suami
-
Siapa suami Putri Isnari? Putri Isnari telah sah menjadi istri Abdul Azis.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Kenapa Sate Brutu dianggap istimewa? Bagi penikmat kuliner, sate brutu sering dianggap sebagai hidangan yang istimewa karena memberikan pengalaman makan yang berbeda dari sate daging biasa.
-
Siapa suami Dastia Prajak? Dilansir dari akun Instagram pribadinya, ia diketahui menikah dengan seorang pria bernama Dimas.
-
Siapa suami dari Susi Pudjiastuti? Anak Susi Pudjiastuti Nadine Kaiser adalah anak dari Susi dan mantan suaminya, Daniel Kaiser, yang berasal dari Swiss.
-
Siapa penemu Borondong Ibun? Asal usul Borondong Ibun Borondong Ibun sebenarnya sudah populer sejak tahun 1960-an. Ketika itu Mak Erah mencoba membuat makanan dari hasil padi ketan dan gula aren yang jadi komoditas andalan Kecamatan Ibun. Dari hasil pembuatannya itu, Borondong Ibun dikenalkan ke warga dan banyak disukai. Mak Erah lantas membuatnya secara massal di rumah dan mengajarkan resep pembuatannya ke warga sekitar.