Suara Hati Ibu yang Anaknya Dipaksa Sujud dan Gonggong oleh Ivan Sugianto, Sakit Hati sampai Pingsan
Kasus keributan itu dimulai sebelum kejadian video viral pada 21 Oktober lalu.
Orang tua EV, siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang menjadi korban disuruh sujud dan menggonggong layaknya anjing untuk meminta maaf pada seorang pengusaha, angkat bicara. Kedua orang tua EV mengaku hingga kini trauma atas kejadian yang menimpa anakknya tersebut.
Ira Maria, ibu dari EV bercerita, kasus keributan itu dimulai sebelum kejadian video viral pada 21 Oktober lalu. Saat itu, sang anak bersama dengan teman-temannya sedang bercanda dengan teman-temannya dan menyebut dari EX, anak dari IS, lucu.
- Duduk Perkara Anak di Batam Dianiaya Ibu Kandung, Leher Dirantai hingga Muka Lebam Gara-Gara Sembunyikan Handphone
- Anaknya Belum Bisa Pulang karena Sibuk Kuliah, Aksi Ayah Berkunjung ke Kos Putrinya Ini Sukses Bikin Iri
- Bangga Anak Sersan jadi Panglima TNI, Jenderal Agus Ingatkan Kopral Harus PD Meski Pangkat Rendah
- Viral Video Ayah Gendong Bayinya Sambil Terkantuk-Kantuk, Dibanjiri Curhatan Ibu-Ibu
"Bermula dari guyonan (bercandaan) antara EV dan temannya, yang menyebutkan EX lucu, rambutnya seperti pudel. Dan itu terjadi di antara guyonan di antara teman-temannya saja. Tidak ada saling ejek, atau EV mengatakan anjing secara langsung," ujarnya.
Usai kejadian itu, EX anak dari IS lalu mengirimkan pesan pada EV anaknya dengan tujuan agar sang anak membuat video dan menulis surat permintaan maaf. Surat itu bahkan diminta oleh EX agar dibubuhkan materai. Namun, karena tidak tahu maksud dari surat bermaterai itu, anaknya pun menceritakan kronologis kejadian padanya.
"Pada saat itu saya melarang EV (korban) untuk merespons karena mereka ini adalah anak di bawah umur dan belum dewasa secara hukum," tandasnya.
Pada hari kejadian, tepatnya pada 21 Oktober, sang anak mendapatkan pesan ancaman dari EX bahwa dia akan mendatangi sekolah atau rumahnya dengan tujuan untuk menemuinya. Karena tak ingin terjadi apa-apa, dia pun berinisiatif untuk menjemput sang anak di sekolahnya.
Di tempat itu lah, dia mengaku sudah melihat banyak orang dewasa dengan pakaian bebas di depan sekolah.
"Saya menjemput EV dengan panik dan saya terkejut ada EX dan banyak orang dewasa berpakaian bebas di sana," tambahnya.
Saat itu, dia langsung mencari sang anak yang belum keluar dari sekolah. Dia pun juga berinisiatif mendatangi seorang laki-laki berbaju putih yang mengaku sebagai sepupu EX. Dia lalu berusaha mendekati dan bertanya ada masalah apa.
"Lalu di situ dia mengatakan bahwa sepupu dia dikatai anjing oleh EV. Di situ saya klarifikasi bahwa EV tidak pernah mengatakan anjing atau pudel secara langsung pada EX dan dia sudah meminta maaf ada bukti chatnya," katanya.
Dia lalu berupaya menelepon sang suami karena merasa takut dan memintanya untuk bertemu dengan ayah EX. Keduanya pun lalu bertemu dan berbicara. Namun, ayah dari EX rupanya sudah terlanjur emosi dan marah. Lalu, terjadilah kejadian seperti di dalam video, di mana sang anak diminta sujud dan menggonggong.
"Hati saya terluka dan sakit, saya hancur dan merasa gagal lalu saya pingsan dan dibawa ke Rumah Sakit. Setelah selesai pulang dari RS, saya dihubungi IS untuk bertemu tapi kami menolak. Malam hari ada orang yang diminta IS untuk menjadi mediator, kalau kita tidak datang ke sana mereka yang akan datang ke sini," katanya.
Karena takut, dia pun menuruti dan pergi ketempat yang ditunjuk IS. Di tempat itu, dirinya diyakinkan bahwa perdamaian ini akan baik-baik saja. Saat itu diakuinya ada IS dan beberapa orang yang menunggu kami.
"Suami saya lalu diminta untuk membuat video permintaan maaf dan klarifikasi tidak ada masalah. dan IS menulis surat perjanjian itu tanpa ada kopiannya," ungkapnya.
"Isinya kami meminta maaf untuk karena sudah melakukan hal yang tidak menyenangkan pada anaknya dan dia (IS) juga minta maaf dan perjanjian itu tidak didasari dengan kompensasi apapun," tambahnya.
Dia menyebut, pada saat membuat video itu pihaknya dijanjikan bahwa video itu adalah klarifikasi pribadi dan tidak dipublikasikan atau untuk konsumsi publik. Namun, dia justru terkejut setelah video suaminya yang meminta maaf beredar. Di saat yang sama, IS justru memberikan keterangan dan klarifikasi yang dianggapnya telah memutar balikkan fakta.
"Pada saat itu IS mulai mengklarifikasi hal-hal yang tidak benar yang tidak sesuai kenyataan dan memutar balikkan fakta, dan seolah-olah mereka yang menjadi korban," tandasnya.
Atas kejadian itu pun, sang anak disebutnya menjadi trauma dan selalu ketakutkan. Bahkan, saat dia ditinggal pergi, sang anak disebut selalu mencarinya.
"Äwal-awal anak saya takut. Mau apa-apa takut, bahkan ketika ditinggal pergi dia selalu mencari saya. bahkan ketika saya minta buka pintu dia minta foto bahwa itu bener-bener papa mamanya,' katanya.
"Selama ini saya berusaha untuk diam, karena saya pikir masalah ini bisa diselesaikan baik-baik saja. Ternyata selama saya diam, semakin saya diam, fakta dan kebenaran di luar semakin tidak sesuai," ucapnya.
Diketahui, sebuah video yang berisi tentang percekcokan antara seorang pria dewasa dengan anak sekolah berdurasi satu menit empat detik viral dimedia sosial (medsos). Mirisnya, dalam video tersebut terlihat seorang pria berkemeja putih tengah menghukum anak berbaju putih abu-abu untuk bersujud sambil menggonggong layaknya seekor anjing.
Video yang menghebohkan itu salah satunya diunggah oleh akun X @PaltiWest2024. Dalam video, terlihat di menit awal terdengar suara perempuan bilang bahwa siswa SMA tersebut meminta maaf.
"Ya ini minta maaf," ucap perempuan tersebut.
Lalu pria berkemeja putih meminta siswa SMA itu bersujud dengan nada suara keras dan memintanya menggonggong seperti anjing.
"Sujud, ayo sujud. Menggonggong lu, menggonggong," teriaknya.
Ketika siswa SMA menuruti permintaan pria berkemeja putih dengan berlutut, pria lain yang diduga sang ayah yang ada di sampingnya berusaha mencegahnya. Sang pria berkemeja putih itu tampak semakin emosi menanggapi tindakan pria yang diduga ayah dari anak SMA itu.
"Sudah pa!, biarin," ujar suara perempuan itu menimpali sang suami.
Informasi yang dihimpun, kasus ini terjadi pada Senin (21/10) lalu. Peristiwa ini bermula dari saling ejek antara siswa SMA Gloria 2 Surabaya dengan SMA Cita Hati Surabaya.
Tak terima dengan kejadian itu, ayah dari siswa SMA Cita Hati lalu mendatangi sekolah SMA Gloria 2 Surabaya. Hingga akhirnya, terjadi kejadian seperti yang tergambarkan dalam video yang viral ini.
Pria yang terekam menyuruh seorang murid SMA untuk bersujud dan menggonggong seperti anjing itu diketahui berinisial IS. Dia disebut-sebut sebagai salah seorang pengusaha hiburan malam yang ada di Surabaya. Selain videonya yang viral, juga beredar foto IS yang tengah berpose dengan seorang pejabat TNI.
Foto yang salah satunya diunggah di X oleh akun @Opposisi6869 ini terlihat IS berkemeja putih tengah berfoto bareng dengan seorang perwira TNI. Dua orang di depan IS juga ada seorang anggota TNI berpangkat bintara dan seorang pria berkemeja putih. Keempat orang itu tampak berpose dalam sebuah mobil.