Atasi Pelecehan Seksual dan Perundungan, Ridwan Kamil Bakal Bikin Aplikasi 'Stopper', Begini Cara Kerjanya
Rencana ini diungkapkan Ridwan Kamil saat menghadiri agenda BARK atau Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil di Jakarta Utara.
Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) kembali menggelar salah satu metode kampanye unggulannya, BARK atau Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil. Setelah gelaran perdana program tersebut dihelat pada September kemarin di Jakarta Selatan, hari ini hal serupa mengambil tema yang lebih khusus soal Jakarta Utara.
“Kali ini Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil berlangsung di Jakarta Utara sehingga problematikanya hanya Jakarta Utara, seperti urusan soal kelautan, ada nelayan tadi curhat pom bensinnya kejauhan ya mungkin nanti solusinya didekatkan,” kata RK di GOR Tanjung Priok Jakarta Utara, Sabtu (12/10).
RK menambahkan, dalam menyerap aspirasi warga Jakarta Utara hari ini juga ada keluhan soal tindak perundungan dan pelecehan. Dia memastikan, pasangan Ridwan Kamil- Suswono (RIDO) akan memberikan solusi berupa aplikasi bernama "Stopper", semacam panic button yang dapat menerima laporan langsung terhubung ke penegak hukum terdekat seperti Polsek.
“Itu (Stopper) bisa kita terapkan di 100 hari pertama saya sebagai gubernur," cetus RK.
"Dalam hitungan 24 jam harusnya ada respons dari sistem terkait dengan hal-hal seperti ini yang jumlahnya tidak sedikit. Kita koordinasikan dengan Kapolsek terdekat sehingga ada respons cepat dalam permasalahan kriminalitas,” paparnya.
Pelabuhan Jauh
RK mengungkap, warga Jakarta di utara juga mengeluhkan soal pelabuhan yang jauh. Namun RK memastikan hal itu tidak terjadi saat konsep giant sea wall sudah lebih paten.
“Tidak terlalu jauh, nanti giant sea wallnya kan belum digambar. nanti mungkin aspirasi itu masuk dalam proses desain,” janjinya.
Selanjutnya, lanjut RK, adalah curhatan soal kelompok pemuda yang jumlahnya banyak tetapi kegiatan yang kurang dan tak terfasilitasi. Mendengar hal itu, RK menjamin jika terpilih maka para pemuda akan semakin diberdayakan dengan kegiatan positif melalui anggaran Rp200 juta per RW setiap tahun.
“Sehingga anggaran RW Rp200 juta kepemudaan itu bisa digunakan di situ. Kemudian aktivitas bulanan kita bikin aktif yang namanya car free night di mana ada UMKM buat ibu-ibu dan pentas seni buat pemuda. Kemudian setahun dua kali kita camping kebangsaan yang sudah saya pernah praktekkan itu mungkin menjadi solusi untuk curhatan bagian kepemudaan,” jelasnya.
Halte JakLingko
Terakhir, ada juga komplain warga terkait angkutan kota, Jaklingko yang ternyata haltenya kurang banyak. RK memastikan ke depan akan dibuat kita kombinasi dua halte, pertama ada atapnya dan halte yang bentuknya tiang di titik yang sempit.
“Kemudian Jaklingko mungkin kita kasih QR code sehingga kalau ada komplain dengan mudah dilacak ya nomornya berapa curhatnya apa, sehingga nanti pembayaran dari pemprovnya ada insentif. Kalau dia teladan bisa dikasih reward kalau dia tidak teladan malah menyusahkan kita kurangi,” pungkasnya.