Sudah Masuk ke BUMN, Ini Sepak Terjang Jaringan Teroris Mujahidin Indonesia Barat
Polri memastikan DE memiliki banyak senjata api berbagai jenis
DE memiliki banyak senjata api berbagai jenis
Sudah Masuk ke BUMN, Ini Sepak Terjang Jaringan Teroris Mujahidin Indonesia Barat
Jaringan terorisme telah masuk ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini dibuktikan dengan tertangkapnya pegawai Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE (28). Dia diketahui merupakan pendukung ISIS. "DE adalah pendukung aktif dari Islamic State atau ISIS yang kita kenal dengan istilah Daulah," kata Juru bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar saat konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (15/8). Sepak terjang DE berawal di tahun 2010, saat dia bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat pimpinan WM yang sudah pernah ditangkap.
- Prajogo Pangestu, Dulunya Sopir Angkot Kini Jadi Orang Kaya ke-5 di Indonesia
- 927 Tersangka Perdagangan Orang Diringkus Polisi, Ribuan Korban Selamat
- Polisi Sebut Pegawai BUMN Tersangka Teroris Eks Anggota Mujahidin Indonesia Barat
- Pegawai KAI Tersangka Teroris, Puluhan Senjata dan Ratusan Amunisi Disita
"Setelah penangkapan itu memang jemaahnya bubar. Jemaahnya menyebar, salah satunya adalah saudara DE ini yang kemudian bahasa kita menjadi berselancar lah, berselancar bebas memanfaatkan ruang sosial media," terangnya.
Di tahun 2014, DE pertama kali menyatakan baiat kepada amir ISIS. Dari situ dia melakukan aktivitas persiapan.
"Jadi yang bersangkutan melakukan latihan, kemudian melakukan pengumpulan perawatan peralatan yang dibutuhkan, nah yang bersangkutan itu memang sangat aktif di sosial media, sampai beberapa akun sebelumnya itu sudah di-report dan ditutup oleh Facebook maupun YouTube karena diduga mempropaganda aksi terorisme" bebernya. Meski akun sosial media telah ditutup, DE tetap berselanjar dengan berganti akun, kemudian dia mengunggah lagi dan lebih privat belakangan ini.
Berdasarkan catatan polisi, sekira tiga minggu sebelum penangkapan, semangatnya semakin tinggi untuk menyebarkan ajakan dan imbauan amaliyah berupa melakukan aksi terorisme.
"Sehingga pesan-pesan itu dilakukan disebarkan secara secara private menggunakan timer message, ketika sampai di penerima itu dibuka dan langsung hilang dari server atau dari jaringan. Ini sedang kita dalami postingan-postingannya atau private message itu dikirim ke siapa saja," terang Aswin.
Polisi kemudian melakukan pendalaman hingga akhirnya berhasil mengamankan tersangka. Dalam pengembangan pemeriksaan, polisi menemukan akun tersangka dalam market place yang disamarkan oleh pelaku berupa penjualan diecast, mainan militer yang berkaitan dengan perlengkapan-perlengkapan.
"Ada gear, ada baju-baju taktikal, perlengkapan taktikal. Kemudian ada termasuk senjata ini. Dalam pemeriksaan yang bersangkutan menjelaskan bahwa memang terinsipirasi karena memiliki ghiroh setelah melihat aksi pemberontakan atau perlawanan dari Mako atau teroris di Mako Brimob. ini dalam keterangannya, masih kita dalami," lanjut Aswin.
Tersangka diketahui juga melakukan latihan-latihan, dalam rencananya melakukan aksi di Mako Brimob Kelapa Dua dan Mako Brimob Polda Jabar. Selain itu juga menyasar sejumlah markas tentara.