Sumur bor di Purworejo semburkan gas setinggi 1 meter
Gas menyembur dari sumur bor yang terletak di Desa Binangun, Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12). Hingga Selasa ini, tekanan gas mulai mengecil. Semula semburan api sudah dipadamkan dengan menutup karung di ujung pipa sumur, namun kemarin karung itu dibuka warga dan disulut lagi sehingga api menyala.
Gas menyembur dari sumur bor yang terletak di Desa Binangun, Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (2/12). Hingga Selasa ini, tekanan gas mulai mengecil.
Dikutip dari Antara, Staf Pengkajian Balai Pengkajian Pengawasan dan Pengendalian ESDM Wilayah Serayu Selatan, Adia Nur mengatakan mengecilnya tekanan gas tersebut bisa diketahui dari ketinggian api yang menyala di sumur bor tersebut.
-
Siapa penemu burjo? Ide jualan burjo pertama kali datang dari seorang pria asal Kuningan, Jawa Barat, yang dikenal dengan nama Salim.
-
Apa yang ditemukan mati di pantai Purworejo? Seekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Bagaimana air purba itu diuji? Pada 2016, tim geolog yang bekerja di tambang Kanada menemukan air mengalir yang, setelah diuji, ternyata berusia lebih dari 2,6 miliar tahun.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana tanda "like" purba ditemukan? Para arkeolog menemukan simbol "suka" ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
Ia menyebutkan pada awalnya ketinggian api dari semburan gas itu mencapai satu meter, kini berkurang tinggal 0,5 meter.
Semula semburan api sudah dipadamkan dengan menutup karung di ujung pipa sumur bor, namun kemarin oleh warga karung itu dibuka dan disulut lagi sehingga api menyala.
Sebenarnya bisa saja semburan gas itu dimanfaatkan untuk bahan bakar warga, namun karena tekanannya relatif kecil nanti saat akan digunakan gas sudah habis.
"Untuk digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga sangat kecil, karena tekanan gas tidak begitu besar," katanya.
Gas yang timbul dari endapan fosil tersebut sudah beberapa kali terjadi di wilayah Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, karena daerah tersebut merupakan cekungan.
Ia mengatakan dari beberapa kejadian yang sama, semburan gas tersebut tidak bertahan lama dan kemudian hilang.
"Kalau ketinggian api bisa bertahan terus bisa dikaji lebih lanjut, namun baru beberapa hari saja semburan gas mulai surut, jadi percuma kalau mau dimanfaatkan karena gas akan hilang dalam jangka waktu tidak terlalu lama," katanya.
Ia menuturkan gas tersebut tidak membahayakan asal jangan terlalu dekat. Bahayanya kalau menghirup metannya bisa sesak napas.
Ia mengimbau masyarakat tidak terlalu resah, hal itu merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di daerah cekungan.
Semburan gas tersebut muncul saat warga membuat sumur bor untuk mengairi palawija di ladang tersebut.
Sebenarnya munculnya gas tersebut sudah diketahui saat pengeboran mencapai kedalaman 12 meter keluar buih dan pengeboran dihentikan pada kedalaman 18 meter.
Saat itu, ada warga yang mencoba menyulut gas dengan korek api sehingga muncul semburan api.
Baca juga:
Cerita warga Tarakan sempat gunakan elpiji Malaysia Rp 400.000 per tabung
Harga gas bumi untuk rumah tangga paling murah di DKI, termahal di Sorong
PGN buka rahasia keunggulan gas bumi dibanding elpiji, salah satunya harga murah
Strategi BPH Migas turunkan harga gas bumi untuk sektor industri
BPH Migas: Pemanfaatan gas bumi di Indonesia belum maksimal