Sungai Cijalu di Cilacap meluap, ratusan rumah warga terendam banjir
Sungai Cijalu di Cilacap meluap, ratusan rumah warga terendam banjir. Kepala BPBD UPT Wilayah Majenang, Edy Sapto Priyono mengatakan total rumah yang terendam mencapai ratusan dengan jumlah warga terdampak sekitar 3.438 jiwa.
Sebanyak 900-an rumah warga yang berada di Desa Pahonjean dan Mulyadadi Kecamatan Majenang, Cilacap Jawa Tengah terendam banjir bandang, Kamis (10/11) malam. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Cijalu yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy, mengatakan ketinggian air saat banjir bandang tersebut mencapai sekitar satu meter. Peristiwa itu membuat penduduk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Tetapi saat ini air sudah surut dan warga yang mengungsi sudah mulai kembali," katanya saat dihubungi, Jumat (11/11).
Ia mengemukakan, banjir bandang tersebut terjadi akibat luapan air sungai membuat tanggul tidak mampu menahan volume air yang semakin meninggi.
"Ini memang tanggulnya kurang tinggi atau dikatakan kritis, sehingga air langsung meluap ke area permukiman warga. Namun, airnya banjir akhirnya mereda sekitar pukul 01.30 WIB," jelasnya.
Sementara dari informasi yang dihimpun, ada tujuh dusun yang terendam banjir di Desa Pahonjean dan satu dusun di Desa Mulyadadi. Tujuh dusun yang terendam banjir bandang di Desa Pahonjean meliputi Dusun Bangunsari, Rawadadi, Tegalrejo, Kleposuro, Rawajaya, Rawalo dan Rawasari.
Menurut Kepala BPBD UPT Wilayah Majenang, Edy Sapto Priyono total rumah yang terendam mencapai ratusan rumah dengan jumlah warga terdampak sekitar 3.438 jiwa. Ia mengemukakan, besarnya debit air Sungai Cijalu terjadi karena hujan deras yang terjadi sejak pukul 17.30 WIB.
Meski begitu, Edy mengemukakan saat ini masih melakukan pendataan rumah yang terendam banjir. Tak hanya itu, warga yang pulang juga mulai membersihkan rumah mereka dari lumpur.
"Untuk logistik, tadi malam BPBD Cilacap sudah menyalurkan kepada warga terdampak berupa permakanan dan obat-obatan. Sementara untuk kerugian, kami belum sempat menghitungnya," tuturnya.