Sungai Karang Mumus Meluap, Ratusan Rumah di Samarinda Kembali Kebanjiran
Baru dua hari banjir mulai surut, ratusan rumah di Samarinda kembali terendam banjir lantaran daerah aliran Sungai Karang Mumus meluap lagi. Warga akhirnya kembali mengungsi.
Baru dua hari banjir mulai surut, ratusan rumah di Samarinda kembali terendam banjir lantaran daerah aliran Sungai Karang Mumus meluap lagi. Warga akhirnya kembali mengungsi.
Luapan sungai disebabkan hujan deras di utara Samarinda, Minggu (16/6) dini hari. Debit air di Bendungan Benanga naik dari 48 cm, menjadi 60-an sentimeter.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
Pantauan merdeka.com sejak pagi tadi, debit air Sungai Karang Mumus terus merangkak naik. Imbasnya, kawasan yang kembali terendam ari setinggi 50 cm sejak Senin (17/6) antar lain adalah rumah warga di Perumnas Bengkuring, Perumahan Griya Mukti Sejahtera (GMS) di kelurahan Gunung Lingai, serta permukiman kawasan Temindung Permai. Warga pun mengungsikan kendaraan ke kawasan lebih tinggi.
"Iya, air naik lagi, sempat bersih-bersih. Kasihan tetangga yang sudah bersih-bersih Minggu (16/6) siang, juga terpaksa sekarang mengungsi lagi," kata Dafi, warga GMS kepada merdeka.com, Selasa (18/6).
Warga di Perumnas Bengkuring, mengungsi ke masjid di lingkungan Perumnas, sejak Senin (17/6) malam. Relawan kebencanaan bersiaga membantu evakuasi warga.
"Pokoknya kalau pemerintah tidak serius menangani banjir, mengeruk SKM dan pelebaran dari penyempitan alur sungai, dan banjir bisa sampai sepekan baru surut, kami pasti terus-terusan banjir seperti ini," tambah warga Gunung Lingai lainnya, Sadi.
Baca juga:
Salurkan Bantuan Banjir Sultra, Kemensos Alami Kendala saat Masuki Wilayah Konawe
Suara Hati Warga Samarinda usai Dilanda Bencana Banjir
Sepekan Lebih, Banjir di Samarinda Mulai Surut
Warga Korban Banjir di Samarinda Mulai Terserang Gatal-gatal
Darurat Banjir Samarinda, Gubernur Kaltim Kucurkan Rp2,5 Miliar
Samarinda Berpotensi Tenggelam 20 Tahun Lagi