Survei IPO: Publik Anggap Polri Lembaga Berkinerja Terburuk, TNI Terbaik
Lima teratas lembaga yang dianggap berkinerja buruk adalah Polri 78 persen, DPR 75 persen, Kejaksaan Agung 69 persen, KPU 52 persen dan DPD 51 persen.
Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei persepsi publik terhadap kinerja badan dan lembaga negara. Ada lima lembaga negara dinilai paling buruk berdasarkan hasil survei IPO.
Lima teratas lembaga yang dianggap berkinerja buruk adalah Polri 78 persen, DPR 75 persen, Kejaksaan Agung 69 persen, KPU 52 persen dan DPD 51 persen.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Lembaga yang dianggap tidak perform atau buruk, pertama Polri, ini sedih tapi ya faktanya begitu. Artinya anggapan publik, polisi justru berkinerja buruk," ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam rilis survei secara daring, Rabu (28/10).
Faktor persepsi publik menilai kinerja lembaga tersebut adalah etos kerja 38 persen, menjunjung tinggi keadilan 27 persen, integritas 16 persen, empati 12 persen, dan faktor lain 7 persen. Sementara, lembaga yang dianggap publik memiliki kinerja yang baik adalah TNI dengan angka 86 persen.
Urutan berikutnya ditempati Basarnas 84 persen, kemudian BNPB 79 persen, Mahkamah Konstitusi 74 persen dan Komnas HAM 68 persen, LIPI 65 persen. KPK yang biasa menempati urutan atas kini berdasarkan persepsi publik hanya mendapat angka 59 persen.
"Ini yang disayangkan ya meskipun KPK tetap berada di 10 besar lembaga yang dipercaya tapi posisinya tidak teratas," ujar Dedi.
Survei digelar selama 12-23 Oktober 2020. Survei ini menggunakan dua metode. Purposive sampling terhadap 170 pemuka pendapat dari peneliti universitas, lembaga penelitian, asosiasi ilmuwan.
Kedua, survei terhadap massa pemilih nasional menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
PKS Sebut Elektabilitas Ganjar Naik Karena Dapat Ceruk Pemilih Jokowi
Survei: Menkes Terawan Teratas Diinginkan Publik untuk Direshuffle
Survei IPO: Kepuasan Publik Terhadap Pemerintah Menurun di Bawah 50 Persen
Survei Capres IPO: Ganjar 17,9%, Prabowo 16,4% dan Anies Baswedan 15,3%
Ganjar Tertinggi di Survei Capres, Golkar Tetap Jagokan Airlangga