Survei LSI: Pungli Paling Banyak Terjadi di Kepolisian
Lembaga Survei Indonesia (LSI) bersama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan penelitian terkait interaksi warga dengan pegawai pemerintah dan probabilitasnya terjadi pungli dan gratifikasi.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) bersama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan penelitian terkait interaksi warga dengan pegawai pemerintah dan probabilitasnya terjadi pungli dan gratifikasi.
Hasilnya, di antara instansi pemerintahan yang ada, praktik tersebut memiliki kemungkinan paling tinggi terjadi di kepolisian.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang melaporkan Slamet Tohari ke polisi? Sebelumnya, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Slamet Tohari terungkap berkat laporan dari anak korban Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
Peneliti LSI, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, dari sampel yang ada, 13 persen di antaranya pernah berurusan dengan kepolisian pada setahun terakhir ini.
"Dari 13 persen itu, sebanyak 34 persen mengaku pernah dimintai atau memberikan uang di luar biaya resmi atau hadiah," tutur Burhanuddin dalam acara diskusi 'Tren Persepsi Publik Tentang Korupsi di Indonesia' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/12).
Dalam survei, sebanyak 49 persen publik berurusan dengan pelayanan kesehatan dalam setahun terakhir dan 5 persen mengaku dimintai atau memberikan uang atau hadiah. Kemudian mengurus KTP, KK, Akta Kelahiran sebanyak 46 persen dan 17 persen terlibat pungli.
Selanjutnya, 27 persen berurusan dengan bagian administrasi sekolah negeri atau guru dan 8 persen memberikan pungli hingga gratifikasi. Mereka yang berurusan dengan universitas negeri sebanyak 6 persen dan 6 persen mengaku terlibat pungli.
Publik yang mencari pekerjaan di lembaga pemerintah sebanyak 5 persen dan 19 persen dari mereka terlibat pungli juga gratifikasi. Sementara sebanyak 3 persen berurusan dengan pengadilan dan 26 persen juga terlibat pungli.
"Probabilitas diminta uang di luar biaya resmi paling besar ketika berurusan dengan polisi. Dari 13 persen, 34 persen mengaku dimintai uang atau hadiah di luar biaya resmi dan 16 persen memberikan uang tanpa diminta," kata Burhanuddin.
Survei LSI ini dilakukan pada 8 Oktober sampai dengan 24 Oktober 2018. Populasinya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia 19 tahun ke atas.
Jumlah sampel sebanyak 2 ribu responden diambil secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei tersebut sebesar 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancara lewat tatap muka. Tren dalam rilis diperoleh dari hasil survei nasional 2016 dan 2017 yang diselenggarakan juga oleh lembaga lain seperti CSIS (2016) dan Polling Center (2017).
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Survei LSI Sebut Tren Toleransi Suap & Gratifikasi Meningkat di Pemerintahan Jokowi
Tren Persepsi Publik Soal Korupsi di Pemerintahan Jokowi versi Survei LSI
LSI Rilis Hasil Survei 'Dua Bulan Kampanye: Pertarungan Program dan Isu'
Kasus hoaks Ratna Sarumpaet bikin elektabilitas Jokowi naik
Survei LSI Ungkap 5 Ulama Paling Berpengaruh pada Pilpres 2019
Survei LSI: Jokowi Capres paling konsisten perjuangkan Pancasila