Tabloid Indonesia Barokah Kembali Beredar di Masjid di Karawang
Pengurus masjid Nurul Huda, Dipo Barat Rt 01/022, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, mendapatkan kiriman paket berisi Tabloid Indonesia Barokah sebanyak 2 exemplar. Tabloid tersebut berisi 16 halaman dengan berbagai konten politik.
Pengurus masjid Nurul Huda, Dipo Barat Rt 01/022, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, mendapatkan kiriman paket berisi Tabloid Indonesia Barokah sebanyak 2 exemplar. Tabloid tersebut berisi 16 halaman dengan berbagai konten politik.
Pengurus masjid Nurul Huda, Rimmuslim Sulaeman (51) mengatakan tabloid itu dikirimkan melalui jasa pos giro pada Jumat kemarin, dengan bungkus amplop berwarna coklat dengan alamat tertulis lengkap.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Mengapa netizen heboh dengan kabar tersebut? Postingan tersebut langsung membuat heboh netizen, terutama para penggemar dan pengikutnya di Instagram.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
"Sebelum Jumatan ada kiriman amplop melalui jasa pos, dengan alamat sesuai yang tertera pada alamat pengiriman,dan itu persis alamat masjid," kata Sulaeman, Sabtu (26/1).
Sulaeman menjelaskan, setelah dibuka isi amplop berisi tabloid dua eksemplar, tadinya dikira bantuan berupa kebutuhan masjid atau buku tentang agama. Dia mengaku tidak terlalu jauh membaca isi tabloid tersebut.
"Tadinya dikira buku tentang agama, ternyata tabloid isinya politik," jelasnya.
Tabloid Indonesia Barokah Kembali Beredar di Masjid di Karawang ©2019 Merdeka.com/bram salam
Menurut Sulaeman, pengurus masjid tak sempat membaca tabloid tersebut. Namun dalam amplop tersebut tertera cap pos pengirim dari Jakarta Selatan dan alamat redaksi di Jalan Haji Kerenkemi, Kampung Rawa Bacang, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Ia sendiri sebelum datangnya kiriman tabloid tersebut, pernah kedatangan orang tidak dikenal menulis alamat masjid, namun tidak sempat menanyakan identitasnya.
"Sebelum ada kiriman tabloid sempat ada yang mendata alamat masjid, namun tidak dikenal," tandasnya.
Sementara Ketua Rt 01/022, Maman Sumarman mengatakan pengurus masjid kaget bahwa isi paket tersebut merupakan tabloid yang berisi dengan konten politik. Karena itu, pengurus masjid melaporkannya ke RT setempat dan diteruskan ke pihak panitia pengawas di tingkat kecamatan.
Menurut dia, isinya dikhawatirkan bisa menimbulkan potensi mengadu domba antar umat Islam, sehingga amplop berisi tabloid tersebut langsung dilaporkan ke panwascam.
"Kami khawatir kejadian ini seperti tabloid Obor Rakyat tahun 2014 lalu bisa menimbulkan polemik di masyarakat," ujarnya.
Baca juga:
Prabowo-Sandi: Ipang Wahid Patut Diduga Terlibat Tabloid Indonesia Barokah
BPN Prabowo-Sandi Minta Pengurus Masjid Bakar Tabloid Indonesia Barokah
Tabloid Indonesia Barokah, Khofifah Ingatkan Jangan Memprovokasi di Tempat Ibadah
Tabloid Indonesia Barokah Beredar di Surabaya
TGB: Jokowi-Ma'ruf Tak Bicara Hoaks Tapi Fakta Saat Kampanye