Tak Ada Data Antemortem, Tim DVI Sulit Identifikasi 11 Jenazah Korban Tsunami
Hingga hari kelima pasca kejadian gelombang tsunami Selat Sunda yang mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia, Tim DVI Mabes Polri belum berhasil mengidentifikasi 11 jenazah korban tsunami di Banten.
Hingga hari kelima pasca kejadian gelombang tsunami Selat Sunda yang mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia, Tim DVI Mabes Polri belum berhasil mengidentifikasi 11 jenazah korban tsunami di Banten.
Kesebelas jenazah tersebut yakni 2 jenazah anak-anak di bawah 17 tahun jenis kelamin laki-laki, 1 jenazah anak-anak jenis kelamin perempuan, 3 jenazah jenis kelamin laki-laki dewasa dan 5 jenazah perempuan dewasa.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Bagaimana tsunami Storegga mencapai Inggris utara? Lebih jauh ke selatan di Inggris utara, ketinggian ombak mencapai antara 3 dan 6 meter (10 hingga 20 kaki).
Kabid Dokkes Polda Banten AKBP dr Nariyana yang juga koordinator tim DVI Polri mengatakan 11 jenazah yang belum teridentifikasi karena data antemortem yang diterima tim DVI belum sesuai dengan kondisi fisik pada saat pemeriksaan atau visum, kurangnya pelaporan kehilangan dari pihak keluarga, tidak ditemukan data diri dan sidik jari yang sudah rusak.
"Ada 11 jenazah yang belum teridentifikasi kepada masyarakat baik wilayah Banten atau lain daerah yang keluarganya hilang pada saat kejadian tsunami di Banten saya mohon untuk bisa hadir di RSUD Berkah Pandeglang," kata Nariyana saat konferensi pers di Posko penanggulangan bencana tsunami Selat Sunda, Carita, Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/12).
Dia meminta kepada masyarakat yang merasa keluarganya hilang pada saat berlibur di pesisir pantai Banten Sabtu (22/12) lalu, untuk membawa data antemortem yang dibutuhkan seperti medical record catatan gigi.
"Kemarin dari 20 korban, sekarang tinggal 11, sebanyak 9 di antaranya teridentifikasi cenderung karena giginya," katanya.
Selain itu, pihak keluarga bisa membantu identifikasi dengan membawa foto korban yang bersangkutan posisi tersenyum dengan kelihatan gigi. "Bisa juga melihat foto korban dengan kondisinya dengan baik kita kenali dengan properti seperti tato dan pakain terakhir yang dipakai," katanya.
Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Rabu (26/12) tercatat 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang, dan 21.991 orang mengungsi.
Baca juga:
Gunung Anak Krakatau Berubah Status Jadi Siaga
Cerita Sanusi Digulung Tsunami Banten saat Ngobrol dengan Aa Jimmy di Tepi Pantai
Status Gunung Anak Krakatau Naik Level Jadi Siaga
Dua Desa di Rajabasa Lampung Selatan Luluh Lantak Usai Diterjang Tsunami
Gunung Anak Krakatau Terus Alami Kegempaan, Status Waspada