Tak ada perhatian Pemkot, banyak makanan khas Palembang nyaris punah
Makanan Palembang yang dianggap pundah di antaranya mentu, dadar jiwo, gandus, putu embun, bangkit, tapel, pare, lumpang, manam sahmin, kumbu kacang dan puluhan jenis lain.
Pemerintah Kota Palembang dinilai gagal mempertahankan eksistensi makanan khas daerah. Pasalnya, hingga kini terdapat puluhan kuliner daerah itu nyaris punah.
Ketua Kerukunan Keluarga Palembang, Kiagus Abdul Rozak mengungkapkan, dari ratusan kuliner di Palembang, hanya puluhan jenis yang masih dikenal karena masih dijual di pasaran.
Makanan yang masih ditemui mayoritas terbuat dari ikan dan terigu, semisal pempek, model, tekwan, pempek tunu (panggang), lenggang, lakso, burgo, dan beberapa jenis kue.
"Orang tahunya cuma pempek saja, padahal masih banyak jenis makanan khas, sayang sekali banyak yang tidak dikenal lagi karena nyaris punah," ungkap Rozak kepada merdeka.com, Jumat (27/10).
-
Siapa yang "menularkan" budaya kuliner Timur Tengah ke Palembang? Lokasinya yang menjadi tempat perdagangan internasional membuat Palembang ramai didatangi oleh pedagang dari Tiongkok dan Arab.Para migran atau pedagang tadi tidak diizinkan hidup di daratan, sehingga mereka tinggal di perahu. Seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya diizinkan untuk tinggal di tepi Sungai Musi. Mereka yang menetap di Sungai Musi pun akhirnya "menularkan" budaya asalnya kepada masyarakat sekitar termasuk budaya kuliner.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa contoh akulturasi yang terjadi dalam bidang kuliner di Indonesia? Misalnya, dalam makanan, terdapat akulturasi antara rempah-rempah dari India dan teknik masak dari China yang menghasilkan masakan Nusantara yang kaya akan rasa dan aroma.
-
Siapa yang membagikan bubur Suro di Palembang? Pembuatan bubur itu dilakukan di rumah salah seorang tokoh masyarakat bernama Alm. Ustad Taufiq Hasnuri. Masyarakat begitu antusias mengikuti pembagian bubur tersebut.
-
Di mana kita bisa mencicipi makanan khas Palembang? Jadi, saat kamu mengunjungi daerah ini, jangan hanya terpaku pada pempek. Cobalah juga tekwan, model, pindang patin, dan laksan.
Makanan khas Palembang yang jarang ditemukan lagi, kata dia, di antaranya mentu, dadar jiwo, gandus, putu embun, bangkit, tapel, pare, lumpang, manam sahmin, kumbu kacang dan puluhan jenis lain. Makanan tersebut terkadang hanya disajikan saat acara formal.
"Untuk jumlah persisnya belum terdata, tapi ada puluhan jenis yang nyaris punah," ujarnya.
Menurut dia, kondisi ini disebabkan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat. Dia menilai pemerintah hanya fokus mengedepankan makanan yang terkenal meski makanan jenis lain cukup menjanjikan dari sisi ekonomi.
"Sejauh ini tidak ada dokumentasi resmi dari Pemkot tentang makanan khas daerah. Ini artinya, Pemkot gagal mempertahankannya. Ini bahaya, bagaimana generasi penerus bisa mengenalnya," kata dia.
Agar eksistensi makanan itu tetap terjaga, paling tidak pemerintah menerbitkan buku berisi nama-nama jenis makanan berikut resep. Dengan begitu, masyarakat dengan mudah membuat makanan.
"Orang Palembang ini rajin bikin makanan, tapi itu-itu saja. Nah, tidak salah mencoba makanan lain, itu jika ada buku panduan," ujarnya.