Tak berseragam, anak pengungsian di Klungkung tetap masuk sekolah
Gusti Arimbawa, bocah kelas lima ini mengaku tidak memakai seragam lantaran bajunya ketinggalan di rumah. "Waktu mau ngungsi tidak sempet bawa seragam. Cuma bawa buku baju saja," ujarnya di SDN 2 Gelgel, Jumat (29/9).
Anak-anak pengungsi Gunung Agung Karangasem akhirnya bisa sekolah lagi setelah beberapa hari bermain di pos pengungsian. Mereka tetap semangat walau tanpa seragam sekolah dan hanya memakai baju biasa.
Ada juga yang memakai seragam tapi tidak memakai sepatu. Mirisnya lagi, anak-anak ini juga hanya memakai tas kresek pelastik hingga kain karung beras bekas jatah pengungsi.
Gusti Arimbawa, bocah kelas lima ini mengaku tidak memakai seragam lantaran bajunya ketinggalan di rumah. "Waktu mau ngungsi tidak sempet bawa seragam. Cuma bawa buku baju saja," ujarnya di SDN 2 Gelgel, Jumat (29/9).
Dia mengatakan, merasa senang bisa sekolah. Karena sudah lima hari ini tidak sekolah."Lima hari saya tidak sekolah. Dan ini baru mulai sekolah,"jelasnya.
Sementara itu kepala sekolah SDN 2 Gelgel, I Wayan Suryadi mengatakan, ada 155 anak pengungsi yang sudah sekolah di SDN 2 Gelgel.
Dia mengatakan, tidak menjadi masalah, ketika ada anak yang tidak memakai seragam sekolah.
"Secara kemanusiaan kita tidak berpikir situasi dan kondisi. Kalaupun anaknya itu tidak berpakaian seragam ya kami dari staf dewan guru menerima semuanya,"katanya.
Dia menjelaskan ada siswa yang pakai celana panjang ada juga pakai kaos. "Kami hanya berpikir bagaimana anak-anak ini bisa sekolah," tutupnya.