Tak punya biaya, nenek penderita kanker di Jembrana hanya pasrah
Wanita renta yang tergolong keluarga kurang mampu dan tinggal di rumah kecil mirip gubuk itu telah divonis dokter menderita kanker serviks sejak satu setengah tahun lalu. Di rumah itu, dia tinggal hanya berdua bersama suaminya yang bernama Ketut Madiun (70).
Sangat miris dan memprihatinkan melihat gambaran kehidupan Wayan Manis (60) di rumahnya yang berlokasi di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Jembrana.
Wanita renta yang tergolong keluarga kurang mampu dan tinggal di rumah kecil mirip gubuk itu telah divonis dokter menderita kanker serviks sejak satu setengah tahun lalu. Di rumah itu, dia tinggal hanya berdua bersama suaminya yang bernama Ketut Madiun (70). Mereka berdua tidur beralas kasur butut berseprai perlak plastik.
Kankernya tergolong akut atau parah. Dia dan suaminya hanya bisa pasrah dan menyerah dengan takdir lantaran tidak memiliki biaya untuk berobat.
"Saya pernah diajak berobat ke RSU Negara dan kemudian di rujuk ke RSUP Sanglah, tapi karena tidak punya biaya terpaksa suami saya ngajak saya pulang dan sekarang dirawat di rumah dengan obat tradisional," tuturnya lirih, Minggu (18/6).
Dia tidak melanjutkan pengobatan di RSUP Sanglah karena dia saat itu tercatat sebagai pasien umum dan harus membayar sendiri biaya pengobatan yang cukup tinggi karena tidak memiliki kartu jaminan kesehatan.
"Jangankan untuk biaya berobat, untuk makan sehari-hari saja susah. Urus BPJS juga tidak punya uang, belum lagi pembayarannya tiap bulan dapat dari mana?" keluhnya saat ditemui tadi sore di rumah yang atapnya nyaris jebol.
Untuk makan sehari-hari, Wayan Manis hanya mengharapkan penghasilan suaminya sebagai buruh serabutan. Penghasilannya tidak menentu, itupun jika ada warga yang meminta jasa suaminya. Namun jika tidak bekerja pasutri ini hanya bisa mengharapkan belas kasihan anak dan para tetangga.
Dia mengaku tidak punya anak kandung dan hanya punya anak dua anak tiri dari pernikahan suaminya dengan istri pertamanya. Namun kedua anak tirinya telah menikah dan tinggal terpisah dengannya. Kehidupan kedua anak tirinya juga pas-pasan.
"Jika pendarahan saya kesakitan dan saya tidak mampu apa-apa lagi, hanya bisa pasrah," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Lingkungan Samblong Gede Utama Yasa mengatakan keluarga Ketut Madiun memang termasuk keluarga tidak mampu. Namun tidak mendapatkan kartu KIS.
"Nanti kami upayakan pengurusan BPJS mandiri dengan dana bantuan dari donatur, sehingga nanti bisa berobat secara medis. Semoga ada donatur untuk itu," jelasnya.
Baca juga:
Tak punya jamban, banyak warga di Aceh Barat pilih BAB di semak
Digusur dan dituduh penadah saat urus panti asuhan warisan orangtua
Istri kabur, buruh di Bandung urus anak berkebutuhan khusus sendiri
Kesengsaraan imigran bertahan hidup di gerbong kereta terbengkalai
'Tak manusiawi RSUD biarkan ayah bawa jenazah bayi dalam tas'
Pilunya gadis Somalia dipaksa nikah agar keluarga tak mati kelaparan
Potret anak-anak jalanan belajar di pinggir Tol Jagorawi
-
Apa ciri khas unik Kelurahan Josenan, Kota Madiun? Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
-
Apa saja keunikan yang ditawarkan Pantai Karimunjawa, Jepara? Karimunjawa dikenal dengan Taman Nasional Karimunjawa-nya yang indah, yang merupakan kawasan konservasi laut dengan hutan bakau, pantai, dan terumbu karang. Ada banyak lokasi pantai cantik nan eksotis di sini, dengan penyu menghuni perairan di sekitar pulau, dan rusa serta trenggiling di daratannya. Karimunjawa juga memiliki banyak situs menyelam dengan pemandangan bawah laut yang tak kalah indahnya.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan di daerah Karet Tengsin? Di wilayah Karet Tengsin, kerajinan yang jadi andalan adalah industri kulit dan batik Betawi.Perkembangannya mulai melesat pada 1950-an, dan ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan hadirnya berbagai motif.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari rotan Cirebon? Keunggulan dari rotan khas Cirebon ini adalah di motifnya yang beragam, dengan aneka hiasan dan warna.