Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
- Menikmati Masa Pensiun jadi Menteri, Jenderal TNI AU Pulang Kampung Datangi Rumah Bekas Mbah lalu Tulis Silsilah
- Tembak Pemulung Perempuan, Anggota TNI AU di Palu Diproses Hukum
- Geger Pemuda Gantung Diri Sambil Rekam Aksinya dengan Ponsel
- Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Tak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Peristiwa pembunuhan ini terjadi di Kompleks SMA Nasional Kampung Bontocinna, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Kamis (28/12) malam. Pelaku kemudian ditangkap tim dari Satreskim Polres Maros.
Kapolres Maros Ajun Komisaris Besar Awaluddin Amin mengatakan MA ditangkap tidak sampai 12 jam sejak kejadian. Awaluddin menyebut MA ditangkap di Kampung Galung-galung, Desa Rampegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros.
"Selain menangkap pelaku, kita juga temukan barang bukti senjata tajam jenis badik yang digunakan untuk menikam korban hingga meninggal dunia dan baju yang dikenakan pelaku. Pelaku sudah di Polsek Turikale untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya kepada wartawan, Jumat (29/12).
Sementara Babinsa Kelurahan Raya Serka Abdul Jamal mengungkapkan peristiwa itu berawal saat pelaku bersama pacarnya pulang ke rumah di Bontocinna, namun ditegur korban.
"Kronologi kejadiannya itu pada saat korban membawa pacarnya di rumahnya setelah kejadian itu korban menegur pelaku yang merupakan adik kandung sendiri," ujarnya.
Setelah itu pelaku kembali pulang dan masuk ke dalam rumah, tak lama berselang menikam kakak kandungnya yang sedang duduk di teras rumah.
Jamal menjelaskan korban sempat mengejar adiknya seusai ditikam beberapa kali di bagian punggung. Namun, dia terkapar tak jauh dari TKP.
"Setelah ditegur mungkin dia tidak terima dengan tegurannya setelah itu dia bawa pulang pacarnya," jelasnya.
Adik bungsu korban melihat kakaknya sudah tergeletak, meminta pertolongan warga. Namun nyawa korban tak dapat terselamatkan.
"Tidak ada yang melihat cuma adiknya yang kecil dan adiknya tidak menyangka bahwa akan meninggal kakaknya itu mungkin karena kehabisan darah di situlah langsung meninggal di tempat," ungkap Seka Abdul.