Tak Tuntas di Era Tito, Akankah Kasus Novel Terungkap Saat Idham Azis Jadi Kapolri?
Idham Aziz bakal menjadi Kapolri. Bisakah Idham Azis menyelesaikan kasus Novel Baswedan
Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis menjadi calon tunggal Kapolri setelah namanya disetorkan Presiden Jokowi ke DPR. Komjen Idham Azis langsung mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) calon Kapolri di ruang rapat komisi III DPR RI, Rabu (30/10).
Jika tak ada aral melintang, Idham Azis akan segera menduduki posisi orang nomor satu di tubuh Polri, menggantikan Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang mundur setelah dipilih Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri.
-
Kapan Mohammad Tri Anjas lulus Akmil? Pada 3 November 2022, keluarga militer itu mendapatkan kabar gembira dari Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Dian Assafri.
-
Kapan Aquene Azis Djorghi lahir? Ada satu anak perempuan lucu nih, namanya Aquene Azis Djorghi. Dia adalah anak Sultan Djorghi dan Annisa Trihapsari. Lahirnya pada tahun 2008 lho.
-
Kapan Adzam lahir? Balita yang lahir 11 Desember 2021 ini terlihat lebih kurus dari sebelumnya, dengan banyak spekulasi bahwa sakitnya Adzam menjadi penyebabnya.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
Selama Tito menjabat sebagai Kapolri, masih banyak PR yang harus diselesaikan. Salah satunya kasus Novel Baswedan. Nantinya, jika menjabat sebagai Kapolri, Idham Azis harus menuntaskan kasus ini.
Seperti diketahui, Idham Azis merupakan ketua tim gabungan dan penyidikan untuk membongkar kasus penyiraman air keras kepada Novel.
Perjalanan Kasus Novel Baswedan dari Awal hingga Saat Ini
Novel Baswedan disiram dengan air keras oleh dua orang pria yang tak dikenal pada Selasa (11/4/2017). Saat itu, Novel baru saja pulang salat subuh dari Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba dua orang bermotor datang dan menyiramkan air keras ke wajah Novel. Tak ada seorang pun yang melihat kejadian itu. Novel juga tak bisa melihat jelas pelakunya.
Setelah kejadian tersebut, Novel langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading Jakarta Utara dirujuk ke Jakarta Eye Center di Menteng, Jakarta Pusat. Kemudian ia menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura pada 12 April 2017.
Hingga saat ini, pelaku penyiraman air keras belum ditemukan. Bahkan polisi membentuk tim gabungan dan penyidikan untuk menguak kasus tersebut.
Kasus Novel Terjadi Saat Tito Karnavian jadi Kapolri dan Belum Tuntas
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan terjadi pada 2017, atau saat Tito masih menjadi Kapolri. Namun hingga Tito menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri, kasus ini tak kunjung selesai.
Berbagai cara dilakukan Tito, salah satunya membentuk tim gabungan dan penyidikan kasus Novel. Tim itu diketuai oleh Kabareskrim Komjen Idham Azis dan Tito sebagai penanggung jawab. Tim penyidik terdiri dari internal dan eksternal kepolisian, beberapa anggota KPK dan beberapa pakar dari Komnas HAM, LIPI hingga Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji.
Tugas tim tersebut yaitu mencari fakta dan mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel dengan cepat dan sesuai prosedur yang berlaku. Tim ini dibuat sejak 8 Januari 2019. Namun hingga saat ini, kasus Novel Baswedan belum menemukan titik terang.
Idham Azis Warisi Penuntasan Kasus Novel
Idham Azis menjadi calon tunggal Kapolri. Presiden Jokowi sendiri yang mengusulkan Kabareskrim Komjen Idham Azis sebagai Kapolri pengganti Tito. Jokowi sudah mengirimkan surat tersebut ke DPR untuk dibahas lebih lanjut.
Kemarin, Idham Azis langsung mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) calon Kapolri di ruang rapat komisi III DPR RI, Rabu (30/10).
Diketahui, Komjen Idham Aziz merupakan salah satu perwira tinggi (Pati) Polri. Berbagai jabatan di Korps Bhayangkara pernah ditempati hingga ke kursi Kepala Bareskrim Polri. Selain karirnya cemerlang, Idham juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik karena punya latar belakang sebagai reserse dan antiteror.
Pada bulan Desember 2001, Idham tercatat menjadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto di bawah pimpinan Tito Karnavian. Saat itu Idham bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya.
Selanjutnya, Idham juga ikut menumpas dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu Idham menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah. Saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada tanggal 9 Januari 2010.
Saat jadi Kapolda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten. Selain itu, Idham juga berhasil menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif saat Ibu Kota menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.
Idham juga terlibat dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, awal tahun 2015.
Dengan segudang pengalaman yang dimiliki, Idham harus bisa menuntaskan sejumlah PR kasus yang belum tuntas di era Tito. Salah satunya adalah kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
(mdk/dan)