Takut dan Malu karena Melahirkan, Siswi SMK di Kupang Sembunyikan Bayi dalam Koper hingga Meninggal
Seorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Seorang siswi kelas 2 SMK yang sedang praktik kerja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
- Siswi SMP Diperkosa 6 Remaja di Belakang Masjid hingga Sekolah Siak, 3 Pelaku Masih SD
- Pengakuan Keluarga Siswi SMP Korban Pembunuhan di Palembang: Orang Tua Tersangka Ngotot Tak Bersalah, Enggan Minta Maaf
- Mengalami Perundungan Selama 3 Tahun Sekolah, Siswi SMK Depresi hingga Meninggal Dunia
- SMK di Pelosok Rembang Ini Bekali Siswanya dengan Empat Bahasa Asing, Jadi Bekal Untuk Hidup di Luar Negeri
Takut dan Malu karena Melahirkan, Siswi SMK di Kupang Sembunyikan Bayi dalam Koper hingga Meninggal
Berdasarkan informasi dihimpun, pelaku DN (17) merupakan siswa SMK di Kabupaten Ngada, namun melaksanakan praktik kerja lapangan di Kota Kupang. Dia magang di toko injeksi printer di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang.
DN diketahui melahirkan bayi laki-laki yang merupakan hasil hubungan gelap bersama pacarnya. Dia bersalin sendiri di kamar indekos yang ada di Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima, Selasa (23/4).
Remaja itu panik dan bingung karena bayi yang dilahirkan masih hidup. "Saya merasakan bayi yang saya lahirkan masih ada denyut jantung," tutur DN di IGD RS Bhayangkara Titus Uly Kupang, Rabu (24/4) malam.
Dia mengaku sempat mencium bayinya yang baru saja dilahirkan. Setelah itu dia memberanikan diri memotong tali pusar bayi dari placenta/ari-ari, lalu membungkus bayinya dengan kain dan memasukkan ke dalam koper pakaian.
Bayi tak berdosa ini dimasukkan ke dalam koper dengan posisi telungkup dan dibalut menggunakan selembar kain. Koper tersebut kemudian ditutup DN dan diletakkan di sudut kamar.
DN pun memilih berdiam diri dalam kamar dan mengabari rekannya melalui whatsapp. Sejumlah rekannya mengetuk pintu kamar kost namun enggan membuka pintu karena takut, serta malu.
Beberapa rekan DN melaporkan ke ibu kos. Kebetulan di sekitar tempat tinggal mereka ada seorang bidan yang juga istri seorang anggota Polri.
Bidan dan ibu kos pun datang mengetuk pintu kamar DN dan membuka pintu kamar. Saat itu DN sudah mengalami pendarahan, namun karena bidan dan ibu kos tidak melihat bayinya maka mereka pun terus mendesak DN agar mengaku.
Sambil menangis dan ketakutan, DN pun menunjuk koper berisi bayi yang baru dilahirkan. Bidan, ibu kos dan rekan-rekannya kaget menemukan bayi laki-laki sudah meninggal dunia dengan kondisi ditutup kain, serta pakaian dalam koper.
Ka SPKT Polsek Kota Lama Aiptu Mick Terru dan Kanit Reskrim Polsek Kota Lama AKP Sjalom Rohi pun menginterogasi DN di ruang IGD Rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang.
Dia mengaku berpacaran dengan FR (17), siswa kelas II SMA Negeri II Bajawa. Sebelum datang magang ke Kota Kupang, dia sudah menyampaikan perihal kehamilannya kepada FR namun tidak ada tanggapan.
DN mengaku sudah merasakan sakit perut sejak Minggu (21/4). Dia lalu merasakan sakit yang luar biasa dan tiba-tiba melahirkan, Selasa (23/4). Dia memperkirakan kalau bayi yang dilahirkan baru berusia 7 bulan dalam kandungan.
Viky dan Diego, dua rekan DN, mengaku mereka kaget mendapat kabar DN melahirkan. "Memang kami dapat kabar kalau DN hamil tapi kami tidak percaya. Tadi kami ikut ketuk kamarnya karena DN tidak mau buka pintu kamar kos," ujar Viky.