Takut Ketahuan Membunuh, Suami di Bekasi Buat Skenario Istri Tewas Tersedak
Pelaku membunuh korban dengan cara membekapnya menggunakan bantal dan mencekiknya.
Entah apa yang merasuki RDS (25) hingga tega menghabisi nyawa NAS (27), istrinya sendiri. Bahkan warga Kampung Pebayuran RT01 RW02, Desa Kertasari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi itu berusaha menutupi aksi pembunuhannya dengan membuat skenario yang keji.
Pelaku membunuh korban dengan cara membekapnya menggunakan bantal dan mencekiknya. Setelah tak bernyawa, pelaku kemudian memasukkan bakso ke dalam mulut korban agar seolah-olah korban meninggal karena tersedak bakso.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Apa tindakan yang dilakukan oleh pelaku utama dalam kasus pembunuhan ini? Pria di Gowa, Sulawesi Selatan, HL (60) sakit hati dan gelap mata karena istrinya Hj Nurwahidah menikah siri dengan seorang pemuda. Dia memerintahkan dua anaknya dibantu kerabatnya yang lain menghabisi Faisal Dg Rimo (22), suami baru perempuan itu.
-
Kapan pembunuhan terjadi? Korban pembunuhan dalam mobil ini sempat gegerkan warga Medan. Baru-baru ini pihak kepolisian Polrestabes Medan berhasil menangkap pelaku pembunuhan dalam mobil di Jalan Klambir V, Medan Helvetia, Kota Medan pada hari Senin (19/6).
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Rampokan Macan dilakukan? Sejarah Rampokan macan dilakukan bertepatan dengan hari raya ketupat.
"Pelaku memasukkan satu biji bakso ke dalam mulut korban, seolah-olah kesedak," ucap Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, saat konferensi pers, Selasa (9/5).
Peristiwa pembunuhan ini bermula ketika korban dan pelaku terlibat cekcok mulut sekira pukul 07.30 Wib.
Saat korban dan anaknya hendak pergi menggunakan sepeda motor, tiba-tiba pelaku datang dan mengambil kunci yang masih berada di kontak motor.
"Pelaku dan korban berantem cekcok mulut, korban berbicara kasar kepada pelaku, kemudian pelaku mengajak korban ke dalam kamar untuk bicara baik-baik, dan anaknya disuruh pelaku nonton di HP di ruang TV," kata Twedi.
Saat di dalam kamar, pelaku dan korban masih terlibat cekcok. Emosi pelaku pun memuncak. Dia lantas mencekik leher korban dan mendorongnya hingga jatuh terbaring di kasur.
Korban yang saat itu dalam posisi berbaring di kasur tiba-tiba wajahnya dibekap oleh pelaku menggunakan bantal. Setelah beberapa menit dibekap, korban akhirnya meninggal dunia.
"Pelaku mengambil bantal dan membekap muka korban selama kurang lebih 10 menit. Karena korban tidak bergerak, pelaku mengecek jantung korban dengan cara menempelkan telinganya di dada korban, dan benar sudah tidak ada detak jantung," ungkap Twedi.
Usai melampiaskan emosinya, pelaku panik. Pelaku kemudian berinisiatif membuat skenario agar seolah-olah korban tewas karena tersedak bakso.
"Sekitar jam 08.30 Wib pelaku bersama anaknya membeli bakso, setelah itu pelaku masuk kamar kemudian memasukan satu biji bakso ke dalam mulut korban," ujarnya.
Untuk memperkuat skenarionya, pelaku sambil mengajak anaknya kemudian pergi ke ATM untuk mengambil uang. Dia sengaja melakukan itu agar seolah-olah tidak mengetahui ketika korban yang sudah dibunuhnya itu tersedak saat makan bakso.
"Pelaku mengambil uang dari ATM korban seakan-akan korban yang menyuruh mengambil uang dan korban sedang makan bakso. Pelaku mengambil uang dari ATM korban di daerah Karawang sekitar jam 09.00 WIB," ungkap Twedi.
Setelah kembali dari mengambil uang, pelaku kemudian masuk kamar dan tiba-tiba berteriak minta tolong. Saat ayah pelaku datang ke lokasi kejadian, pelaku seolah-olah panik dan memeriksa mulut korban.
"Pelaku berteriak, tolong pak, tolong ini Leha kenapa, kemudian ayah pelaku datang dan pelaku seolah-olah mengecek mulut korban dan ditemukan bakso. Pelaku bilang kepada ayahnya kalau korban kesedak bakso," tuturnya.
Twedi mengatakan, kasus pembunuhan ini terungkap setelah keluarga korban meminta dilakukan visum dan otopsi karena merasa janggal dengan kematian korban. Hasilnya, pada jasad korban ditemukan luka cekikan dan dinyatakan bukan meninggal karena tersedak bakso.
"Kemudian pelaku diperiksa dan mengaku benar telah mencekik dan membekap korban dengan bantal sehingga meninggal dunia bukan karena kesedak makan bakso," katanya.
Pelaku kini mendekam di sel tahanan Polres Metro Bekasi. Dia dijerat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 pasal 44 dan pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana minimal 15 tahun penjara.