Tangani Stunting, Pemkot Bogor Tiru Kisah Sukses Pemkab Sumedang
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjalin kerja sama (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang dalam upaya percepatan penanganan stunting di Kota Bogor. Nota kerja sama ditandatangani Wali Kota Bima Arya dan Bupati Seumedang Dony Ahmad Munir di Sumedang, Rabu (5/4).
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menjalin kerja sama (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang dalam upaya percepatan penanganan stunting di Kota Bogor. Nota kerja sama ditandatangani Wali Kota Bima Arya dan Bupati Seumedang Dony Ahmad Munir di Sumedang, Rabu (5/4).
Kesepakatan itu fokus kepada kerja sama penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pengembangan potensi daerah, serta hibah Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk percepatan penanganan gangguan tumbuh kembang anak atau stunting.
-
Apa dampak stunting bagi masa depan Indonesia? Anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi keterbatasan dalam aspek akademis dan sosial, yang pada gilirannya mengurangi peluang mereka untuk berkontribusi optimal bagi masyarakat dan perekonomian negara.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Apa yang dilakukan di Kecamatan Buahbatu untuk mengatasi masalah stunting? Dengan kekompakan warga, masalah stunting di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung ini bisa diatasi. Cara mengatasinya cukup sederhana hanya dengan sedekah 1 butir telur.
-
Di mana angka stunting di Bandung berhasil diturunkan secara signifikan? Salah satu wilayah yang berhasil menurunkan angka stunting dengan signifikan yakni Kecamatan Andir.
-
Bagaimana cara Kemenkes menekan angka stunting di Indonesia? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Kenapa angka stunting di Indonesia harus diturunkan? Dampak stunting bukan hanya tinggi badan. Akan tetapi kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah di dalam persaingan. Stunting harus menurun minimal 3,8% per tahun adalah target dari BKKBN. Kita harus serius menurunkan angka stunting, oleh karena itu keluarga menjadi faktor kunci dalam mencegah stunting,”
"Saya bersama Bu Sekda, Pak Asisten, para Kepala Dinas dan Camat ingin mempelajari kisah sukses Kabupaten Sumedang mempercepat penanganan stunting," ugkap Bima Arya.
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumedang mengalami penurunan signifikan dari 32,2 persen pada 2018 menjadi 8,27 persen di 2022.
"Semua tahu kita harus kolaborasi. Tapi tidak semua paham bagaimana menurunkan semangat kolaborasi menjadi aksi-aksi yang terstruktur, sistematis dan masif. Sumedang melakukan itu," ujar Bima.
"Kami ingin sekali melihat bagaimana secara teknis aplikasi dan sistem yang dibangun oleh Pak Bupati itu menggerakkan semua," tambahnya.
Menurut Bima, penanganan stunting sangat penting dan harus jadi prioritas. "Tidak mungkin bonus demografi kita rebut tanpa kita mengatasi stunting. Saking pentingnya, baru kali ini sepanjang sejarah republik urusan stunting jadi Key Performance Indicator (KPI) bagi Presiden untuk Jaksa, Polisi dan TNI," kata Bima.
Untuk melihat sistem penanganan stunting di Sumedang, Bima Arya dan jajaran mengunjungi langsung Dusun Nagrog, Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong. Di wilayah ini angka stunting pada 2019 mencapai 19 persen, kemudian turun secara signifikan ke angka 8 persen.
"Kami melihat bagaimana emak-emak kader Posyandu yang militan luar biasa. Emak-emak itu saya agak takjub bagaimana secara fasih berbicara secara teknis tentang IT dan lain-lain. Kita belajar dari Sumedang bagaimana inovasi menggerakkan struktur, kultur dan aktor," ujar Bima Arya.
Sementara, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebut bahwa di era kolaborasi ini pihaknya sangat terbuka untuk saling belajar dan saling menginspirasi.
"Wali Kota Bogor Pak Bima Arya ini sahabat saya sekaligus senior saya. Jadi banyak inspirasi dari beliau yang menjadi kebijakan kami di Kabupaten Sumedang," ujar Dony.
Dony menjelaskan bahwa aplikasi berbasis teknologi yang dinamakan Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi (Simpati) turut berkontribusi dalam penanganan stunting di Sumedang.
Aplikasi tersebut, lanjutnya, menyajikan sejumlah data dan informasi yang jelas seperti desa dengan angka prevalensi stunting yang tinggi, data statistik anak yang terkena stunting, hingga penyebab terjadinya stunting di desa tersebut. Dengan data yang ada, penanganan stunting di setiap desa akan berbeda sesuai dengan kendala yang dihadapi.
Stunting adalah keadaan terhentinya pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi yang kronis. Bayi atau balita yang menyandang stunting itu menunjukkan gejala yang khas, yakni berat dan tinggi badan yang lebih rendah dibanding rata-rata anak normal. Kemudian, ada kecenderungan bayi-bayi stunting memiliki lingkar kepala yang lebih kecil. Selanjutnya, penyandang stunting juga mengalami hambatan dalam pertumbuhan kecerdasannya.
(mdk/yan)